Petugas imigrasi Filipina dapat pelatihan Bahasa Mandarin
31 Agustus 2023 14:03 WIB
Menteri Pariwisata Filipina Christina Frasco (dua kiri) dan Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian (tiga kiri) menyambut wisatawan di Terminal 1 Bandara Internasional Ninoy Aquino di Kota Pasay, Filipina, pada 24 Januari 2023. (ANTARA/Xinhua/Rouelle Umali)
Manila (ANTARA) - Para petugas imigrasi Filipina mengikuti kursus pengantar Bahasa Mandarin untuk meningkatkan layanan publik mereka di bandara, demikian disampaikan Biro Imigrasi Filipina, Rabu (30/8).
Biro tersebut mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Institut Konfusius di Universitas Filipina dan sebuah sekolah berbahasa Mandarin setempat untuk memberikan pengajaran kepada sedikitnya 50 petugas imigrasi.
Dengan demikian, diharapkan para petugas tersebut dapat lebih fasih menggunakan kata-kata dan frasa Bahasa Mandarin.
Komisaris Imigrasi Filipina Norman Tansingco mengatakan kemitraan itu mencerminkan komitmen biro tersebut untuk meningkatkan komunikasi dan efisiensi, yang pada akhirnya meningkatkan proses imigrasi bagi individu berbahasa Mandarin.
"Komunikasi yang baik tidak hanya penting untuk pelayanan yang efektif tetapi juga untuk membangun kepercayaan masyarakat," kata Tansingco.
Warga negara China menduduki peringkat kedua tertinggi dalam jumlah kedatangan wisatawan asing di negara Asia Tenggara itu, dengan lebih dari 1,74 juta wisatawan China pada tahun 2019.
Biro tersebut mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Institut Konfusius di Universitas Filipina dan sebuah sekolah berbahasa Mandarin setempat untuk memberikan pengajaran kepada sedikitnya 50 petugas imigrasi.
Dengan demikian, diharapkan para petugas tersebut dapat lebih fasih menggunakan kata-kata dan frasa Bahasa Mandarin.
Komisaris Imigrasi Filipina Norman Tansingco mengatakan kemitraan itu mencerminkan komitmen biro tersebut untuk meningkatkan komunikasi dan efisiensi, yang pada akhirnya meningkatkan proses imigrasi bagi individu berbahasa Mandarin.
"Komunikasi yang baik tidak hanya penting untuk pelayanan yang efektif tetapi juga untuk membangun kepercayaan masyarakat," kata Tansingco.
Warga negara China menduduki peringkat kedua tertinggi dalam jumlah kedatangan wisatawan asing di negara Asia Tenggara itu, dengan lebih dari 1,74 juta wisatawan China pada tahun 2019.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: