Berlin (ANTARA) - Tingkat inflasi tahunan Jerman menurun lebih lanjut pada Agustus 2023 menjadi 6,1 persen, demikian menurut data awal Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis), Rabu (30/8).
Harga pangan terus mendorong inflasi dan meningkat 9 persen secara tahunan (yoy) pada Agustus, sementara harga energi mengalami pemulihan menjadi 8,3 persen.
Selama krisis energi tahun 2022, Pemerintah Jerman telah memperkenalkan berbagai paket bantuan sementara, termasuk diskon harga tiket moda transportasi setempat dan pemangkasan pajak bahan bakar. Sejak awal tahun 2023, pengendalian harga gas dan pemanas juga telah diterapkan.
Guna meredam inflasi kembali ke bawah target 2 persen, Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada tanggal 27 Juli ke level yang tercatat pada akhir krisis keuangan tahun 2008.
Usai inflasi tahunan sebesar 6,9 persen tahun 2022, Institut Ekonomi Jerman (IW), Selasa (29/8), menyampaikan bahwa pihaknya memperkirakan inflasi di perekonomian terbesar Eropa tersebut hanya akan menurun tipis yakni di kisaran 6,5 persen pada tahun 2023.
Di antara faktor-faktor lainnya, tingginya inflasi merupakan alasan bagi warga Jerman membelanjakan lebih sedikit uang pada tahun 2023, meski terdapat kenaikan upah yang cukup signifikan.
"Tidak hanya konsumen yang enggan membelanjakan uangnya, mengingat kenaikan biaya produksi dan tingginya suku bunga, tetapi investasi juga menjadi kurang menarik bagi perusahaan-perusahaan," demikian IW.
Destatis: Inflasi Jerman turun jadi 6,1 persen pada Agustus 2023
31 Agustus 2023 13:04 WIB
Tanda Euro di Frankfurt, Jerman. (ANTARA/Xinhua/Zhang Fan)
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: