PKB ajak jurnalis diskusikan kontestasi Pemilu 2024
30 Agustus 2023 20:09 WIB
Pembicara dan jurnalis foto bersama usai diskusi publik bertajuk "Strategi PKB Dalam Kontestasi Pemilu 2024 dan Pembangunan Karakter Bangsa" di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (30/8/2023). (ANTARA/HO-Humas PKB)
Jakarta (ANTARA) - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI mengajak belasan jurnalis dari berbagai media massa untuk mendiskusikan masalah kontestasi Pemilihan Umum 2024.
"Terkait pembangunan karakter bangsa, PKB sudah menunjukkan dalam sikap perpolitikan. PKB sudah menunjukkan komitmen selama 10 tahun saat berkoalisi dengan Demokrat pada Pemilu 2004 dan 2009," kata anggota Fraksi PKB Neng Een Marhamah dalam diskusi publik bertajuk "Strategi PKB Dalam Kontestasi Pemilu 2024 dan Pembangunan Karakter Bangsa" di Tangerang Selatan, Banten, Rabu.
Dia menjelaskan komitmen itu merupakan nilai positif dari karakter bangsa Indonesia. Komitmen itu ditunjukkan hingga saat ini di pemerintahan Joko Widodo dan koalisi partai politik jelang Pemilihan Presiden 2024.
"PKB tidak ingin ada perpecahan dan polarisasi di masyarakat," ujarnya.
Perwakilan Media JPNN Friedrich Batari menyoroti pentingnya komitmen dalam koalisi di partai politik. Dia mencontohkan Partai Golkar dan PAN sebelum masuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk bergabung dengan Gerindra dan PKB.
"Sebelumnya Golkar dan PAN berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sekarang bergabung di KKIR. Pertanyaannya, apakah kehadiran mereka untuk memperkuat atau merusak?" katanya.
Perwakilan jurnalis lainya, Ahmad, mengatakan PKB sebagai parpol besar dan masa pemilih jelas seharusnya bisa bersikap tegas dalam koalisi.
"Selama ini Gus Muhaimin hanya dijanjikan sebagai calon wakil presiden," ujarnya.
Ia menimpali, "Jika janji itu tidak pernah ada kejelasan atau tidak menemukan titik temu dalam koalisi bersama Gerindra, kenapa PKB tidak keluar dari koalisi atau pindah ke koalisi lain?"
"Terkait pembangunan karakter bangsa, PKB sudah menunjukkan dalam sikap perpolitikan. PKB sudah menunjukkan komitmen selama 10 tahun saat berkoalisi dengan Demokrat pada Pemilu 2004 dan 2009," kata anggota Fraksi PKB Neng Een Marhamah dalam diskusi publik bertajuk "Strategi PKB Dalam Kontestasi Pemilu 2024 dan Pembangunan Karakter Bangsa" di Tangerang Selatan, Banten, Rabu.
Dia menjelaskan komitmen itu merupakan nilai positif dari karakter bangsa Indonesia. Komitmen itu ditunjukkan hingga saat ini di pemerintahan Joko Widodo dan koalisi partai politik jelang Pemilihan Presiden 2024.
"PKB tidak ingin ada perpecahan dan polarisasi di masyarakat," ujarnya.
Perwakilan Media JPNN Friedrich Batari menyoroti pentingnya komitmen dalam koalisi di partai politik. Dia mencontohkan Partai Golkar dan PAN sebelum masuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk bergabung dengan Gerindra dan PKB.
"Sebelumnya Golkar dan PAN berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sekarang bergabung di KKIR. Pertanyaannya, apakah kehadiran mereka untuk memperkuat atau merusak?" katanya.
Perwakilan jurnalis lainya, Ahmad, mengatakan PKB sebagai parpol besar dan masa pemilih jelas seharusnya bisa bersikap tegas dalam koalisi.
"Selama ini Gus Muhaimin hanya dijanjikan sebagai calon wakil presiden," ujarnya.
Ia menimpali, "Jika janji itu tidak pernah ada kejelasan atau tidak menemukan titik temu dalam koalisi bersama Gerindra, kenapa PKB tidak keluar dari koalisi atau pindah ke koalisi lain?"
Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023
Tags: