Jakarta (ANTARA News) - Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov menyalahkan pendidikan Amerika Serikat sebagai faktor yang mempengaruhi prilaku kedua tersangka bom Maraton Boston.

"Setiap upaya menghubung-hubungkan Chechnya dengan Tsarnaev (bersaudara) adalah sia-sia,” kata Kadyrov dalam satu pernyataan berbahasa Rusia dalam Instagram (jejaring sosial untuk berbagi foto).

Pernyataan Kadyrov ini kemudian disebarkan BuzzFeed.com yang lalu dikutip banyak media internasional, diantaranya Guardian dan Huffington Post.

Presiden Chechnya dukungan Rusia ini mengkritik pihak berwenang Amerika Serikat yang membunuh salah satu dari orang keturunan Chechen yang menjadi tersangka dalam peristiwa teror di Boston tersebut.

Kadyrov menyalahkan Amerika Serikat, bukan Chechnya, atas perubahan pandangan kedua pembom itu.

"Peristiwa tragis telah terjadi di Boston. Sebuah serangan teroris telah membunuh orang-orang. Kami telah menyampaikan belasungkawa kami kepada warga kota Boston dan rakyat Amerika," kata Kadyrov.

Dia lalu menyinggung soal terbunuhnya seorang tersangka yang berusaha ditangkap polisi.

"Akan lebih bernilai jika dia (tersangka mati itu) ditahan, lalu diselidiki, sehingga kondisi dan batas kebersalahannya bisa ditentukan. Ini adalah bukti polisi perlu menenangkan masyarakat dengan apapun caranya," kata Kadyrov.

Lalu dia mengatakan adalah sia-sia mengubungkan kedua tersangka dengan Chechnya.

"Keduanya dibesarkan di Amerika Serikat, prilaku dan pandangan mereka dibentuk di sana. Penting sekali mencari akar dari aksi iblis ini di Amerika. Seluruh dunia harus berjuang melawan terorisme yang kami jauh lebih memahaminya dibandingkan siapa pun. Kami berharap kesembuhan untuk semua korban dan kami berkabung bersama warga Amerika," demikian Kadyrov.