"Ini merupakan sebuah motivasi bagi Kota Mojokerto untuk semakin mengembangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya, menggali kearifan lokal dan mengenalkannya kepada masyarakat," kata Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto dalam keterangannya, Rabu.
Dirut Tempo Arif Zulkifli mengatakan apresiasi ini merupakan penghargaan bagi pemerintah daerah yang menjadi mitra tempo dan membuka kesempatan untuk menyampaikan kepada publik mengenai kemajuan di daerah masing-masing.
Ia mengatakan, dalam kategori Pariwisata Berkarakter, Kota Mojokerto bersanding dengan Provinsi Bali, Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Banyuwangi, dan Kota Semarang.
Baca juga: Kota Mojokerto raih penghargaan BKN Award 2023
Baca juga: Kota Mojokerto kembali terima penghargaan Adipura dari KLHK
"Acara ini tak lepas dari hubungan baik yang telah terjalin sejak lama antara Tempo sebagai penerbit media independen yang dikenal dengan kredibilitas dan integritasnya, dan Anda semua, para pimpinan daerah, yang berprestasi dari seluruh Indonesia,” katanya.
Menurut Arif apresiasi untuk pemerintah daerah ini bukan sebuah kompetisi. Namun demikian, pihaknya mempertimbangkan berbagai indikator dan menggunakan data sekunder dari sejumlah lembaga, seperti Badan Pusat Statistik, data Indeks Masyarakat Digital Indonesia dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Ada pula pengecekan pada Indeks Elektronifikasi Transaksi Keuangan Daerah yang dilansir Bank Indonesia melalui kantor-kantor perwakilannya di berbagai daerah, dan berbagai sumber lainnya, untuk mengetahui perkembangan kinerja pemda.
Turut hadir dalam acara ini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Menurut Tito, kategori-kategori yang masuk dalam apresiasi ini sangat berhubungan dengan apa yang menjadi evaluasi dan pendampingan dari Kementerian Dalam Negeri.
Sebelum menerima apresiasi Pariwisata Berkarakter, Ning Ita juga menjadi salah satu Narasumber dalam Talk Show Perempuan Inspiratif 2023 yang juga diadakan oleh Tempo.
Terdapat delapan kategori dalam apresiasi ini. Pertama, Kategori Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan; Kedua, Kategori Percepatan Infrastruktur; Ketiga, Kategori Pariwisata Berkarakter; Keempat, Kategori Pengembangan Digitalisasi.
Kelima, Kategori Pendorong Ekonomi Kerakyatan; Keenam, Kategori Pembangunan Daerah 3T; Ketujuh, Kategori Penjabat Kepala Daerah Inovatif; dan Kedelapan, Kategori Penggerak Kemajuan Daerah Berciri Kepulauan.
Kelima, Kategori Pendorong Ekonomi Kerakyatan; Keenam, Kategori Pembangunan Daerah 3T; Ketujuh, Kategori Penjabat Kepala Daerah Inovatif; dan Kedelapan, Kategori Penggerak Kemajuan Daerah Berciri Kepulauan.
Baca juga: Kota Mojokerto raih penghargaan bebas frambusia dari Kemenkes