PTBA catat laba bersih Rp2,8 triliun pada semester I 2023
30 Agustus 2023 16:13 WIB
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID, mencatatkan laba bersih senilai Rp2,8 triliun pada Semester I 2023. (ANTARA/HO-PTBA)
Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID, mencatatkan laba bersih senilai Rp2,8 triliun pada Semester I 2023.
"Dalam enam bulan pertama tahun 2023, Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun. Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 18,9 triliun, tumbuh dua persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Total aset perusahaan per 30 Juni 2023 sebesar Rp 46,3 triliun, sementara per 31 Desember 2022 sebesar Rp 45,4 triliun," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Arsal Ismail dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Rabu.
Ia menjelaskan pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang Semester I 2023. Total produksi batu bara PTBA pada Semester I 2023 mencapai 18,8 juta ton, tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton. Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19 persen menjadi 17,4 juta ton.
"Pada Semester I 2023, Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 7,1 juta ton atau naik 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 57 persen," jelasnya.
Baca juga: PTBA operasikan peralatan tambang listrik untuk kurangi emisi karbon
Selain itu, ia mengatakan berbagai hal yang menjadi tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Harga batu bara ICI-3 menurun sekitar 48 persen dari USD 138,5 per ton pada Juni 2022 menjadi USD 72,63 per ton pada Juni 2023.
Di sisi lain, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.
Oleh sebab itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif.
"Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA," kata Arsal.
Baca juga: PTBA berdayakan ibu rumah tangga lewat usaha batik kujur
"Dalam enam bulan pertama tahun 2023, Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun. Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 18,9 triliun, tumbuh dua persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Total aset perusahaan per 30 Juni 2023 sebesar Rp 46,3 triliun, sementara per 31 Desember 2022 sebesar Rp 45,4 triliun," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Arsal Ismail dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Rabu.
Ia menjelaskan pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang Semester I 2023. Total produksi batu bara PTBA pada Semester I 2023 mencapai 18,8 juta ton, tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton. Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19 persen menjadi 17,4 juta ton.
"Pada Semester I 2023, Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 7,1 juta ton atau naik 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 57 persen," jelasnya.
Baca juga: PTBA operasikan peralatan tambang listrik untuk kurangi emisi karbon
Selain itu, ia mengatakan berbagai hal yang menjadi tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Harga batu bara ICI-3 menurun sekitar 48 persen dari USD 138,5 per ton pada Juni 2022 menjadi USD 72,63 per ton pada Juni 2023.
Di sisi lain, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.
Oleh sebab itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif.
"Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan PTBA," kata Arsal.
Baca juga: PTBA berdayakan ibu rumah tangga lewat usaha batik kujur
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: