Save the Children dan Yapmi salurkan bantuan ke Papua Tengah
30 Agustus 2023 11:42 WIB
Save the Children bersama Yayasan Papua Mandiri (Yapmi) menyalurkan bantuan bagi anak-anak yang terdampak kekeringan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. (ANTARA/HO Save the Children)
Jakarta (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Save the Children bersama Yayasan Papua Mandiri (Yapmi) menyalurkan berupa bantuan obat-obatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem ke Kabupaten Puncak di Provinsi Papua Tengah.
"Anak-anak di Kabupaten Puncak mengalami dampak ganda dari krisis iklim, yaitu kekeringan dan ancaman kesehatan," kata Direktur Humanitarian & Resiliensi Save the Children Indonesia Fadli Usman sebagaimana dikutip dalam siaran pers organisasi di Jakarta, Rabu.
Guna membantu mengatasi masalah itu, dia mengatakan, tim respons Save the Children Indonesia bersama dengan otoritas setempat dan mitra mengupayakan anak-anak yang menghadapi dampak kondisi cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak memperoleh bantuan yang mereka butuhkan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak Darwin Haratua Lumban Tobing mengatakan, kondisi cuaca ekstrem mengancam kesehatan anak-anak di Distrik Agandugume dan Lambewi di Kabupaten Puncak.
Menurut dia, anak-anak di kedua distrik yang mengalami kekeringan panjang itu membutuhkan bantuan makanan bergizi dan perlengkapan untuk menghadapi cuaca dingin.
"Pakaian untuk musim dingin juga menjadi penting terutama untuk anak-anak. Kami juga berharap ada layanan seperti trauma healing (pemulihan trauma) untuk kebutuhan psikologis anak," katanya.
Pemerintah daerah telah memperpanjang pemberlakuan status darurat bencana akibat kekeringan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, hingga 6 Oktober 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Puncak menyatakan bahwa bencana alam akibat kondisi cuaca ekstrem telah berdampak pada 8.012 orang, termasuk di antaranya anak-anak.
Baca juga:
Pemerintah siapkan skema penanganan kelaparan di Papua Tengah
Pemerintah berupaya tingkatkan ketahanan pangan di Papua Tengah
"Anak-anak di Kabupaten Puncak mengalami dampak ganda dari krisis iklim, yaitu kekeringan dan ancaman kesehatan," kata Direktur Humanitarian & Resiliensi Save the Children Indonesia Fadli Usman sebagaimana dikutip dalam siaran pers organisasi di Jakarta, Rabu.
Guna membantu mengatasi masalah itu, dia mengatakan, tim respons Save the Children Indonesia bersama dengan otoritas setempat dan mitra mengupayakan anak-anak yang menghadapi dampak kondisi cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak memperoleh bantuan yang mereka butuhkan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak Darwin Haratua Lumban Tobing mengatakan, kondisi cuaca ekstrem mengancam kesehatan anak-anak di Distrik Agandugume dan Lambewi di Kabupaten Puncak.
Menurut dia, anak-anak di kedua distrik yang mengalami kekeringan panjang itu membutuhkan bantuan makanan bergizi dan perlengkapan untuk menghadapi cuaca dingin.
"Pakaian untuk musim dingin juga menjadi penting terutama untuk anak-anak. Kami juga berharap ada layanan seperti trauma healing (pemulihan trauma) untuk kebutuhan psikologis anak," katanya.
Pemerintah daerah telah memperpanjang pemberlakuan status darurat bencana akibat kekeringan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, hingga 6 Oktober 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Puncak menyatakan bahwa bencana alam akibat kondisi cuaca ekstrem telah berdampak pada 8.012 orang, termasuk di antaranya anak-anak.
Baca juga:
Pemerintah siapkan skema penanganan kelaparan di Papua Tengah
Pemerintah berupaya tingkatkan ketahanan pangan di Papua Tengah
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: