Bandung (ANTARA News) - Rel kereta api di wilayah Cimekar-Rancaekek di KM 171-2/3 jalur selatan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam banjir sehingga kecepatan KA yang melintas dibatasi.

"Rel di KM 171-2/3 sempat terendam banjir pada Sabtu pagi, sehingga kecepatan dibatasi maksimal lima kilometer per jam. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung Bambang Setya Prayitno di Bandung, Sabtu.

Menurut Bambang, jalur rel tersebut terkena luapan Sungai Citarik yang meluap di kawasan itu akibat hujan deras yang turun dalam dua hari terakhir di kawasan Kabupaten Bandung bagian timur itu.

Ketinggian air cukup tinggi, namun pada Sabtu siang mulai menyusut sehingga PTKA Daop II Bandung kembali menaikan kecepatan KA menjadi 20 kilometer per jam.

"Jalur itu biasanya dilintasi dengan kecepatan 80 kilometer per jam, namun saat kena banjir ada pembatasan," kata Bambang.

Jalur yang terendam banjir itu, menurut Bambang merupakan jalur rawan bencana banjir. Namun banjir yang terjadi pada Sabtu, tidak sampai memutus arus lalu lintas KA di jalur selatan.

"Tidak sampai menunda perjalanan KA, namun hanya ada pemberlakuan pembatasan kecepatan saja. Jalur tetap bisa dilintasi," kata Bambang.

PTKA menyiapkan sejumlah karung berisi pasir dan tanah untuk mengantisipasi kemungkinana ada bagian tanah yang tergerus air.

Sementara ke depan, PTKA akan menaikan jalur rel di kawasan itu setinggi 50 centimeter agar tidak terendam banjir. Peninggian permukaan rel itu antara lain dari KM 170 hingga 171-2/3 yang selama ini kerap dilanda banjir.