Surabaya (ANTARA News) - Perdagangan di antara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) dinilai telah menyelamatkan ekonomi negara-negara Asia Pasifik di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.

"Pada tahun lalu, perdagangan di antara negara-negara anggota APEC tumbuh 3,9 persen di tengah kontraksi 1,8 persen untuk kawasan lain. Faktor inilah yang menjaga pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik," kata Direktur Unit Kebijakan APEC, Denis Hew, dalam pernyataan di Surabaya, Sabtu.

Perdagangan intra-APEC itu, menurut Hew, salah satu faktor penting yang membuat produk domestik bruto di kawasan Asia Pasifik tumbuh 4,1 persen, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan dunia yang diperkirakan hanya mencapai 3,2 persen.

Hew mengatakan bahwa momentum yang baik itu perlu dijaga dengan mempertahankan kebijakan perdagangan yang terbuka dan bebas.

"Kami berharap APEC dapat menyerukan kepada komunitas global menahan diri dari kebijakan proteksionis yang menghambat perdagangan bebas," kata Hew.

Selain perdagangan intra-APEC, Hew berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi yang dicapai oleh Asia Pasifik juga didorong oleh investasi dan konsumsi domestik.

"Meskipun ekspor ke Eropa turun, negara di kawasan Asia Tenggara dan Amerika Latin justru menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat karena besarnya konsumsi domestik dan investasi," kata Hew.

Hew mencatat, Chile berhasil menaikkan total investasi asing sampai 53 persen pada tahun lalu sementara Peru 34 persen. Di Asia Tenggara, Filipina, Thailan, Vietnam dan juga Indonesia mencapai hal serupa.***3***

(G005/N002)