Brahimi bantah laporan pengunduran diri
20 April 2013 09:04 WIB
Presiden Suriah, Bashar al-Assad (kiri), berjabat tangan dengan utusan khusus untuk perdamaian Suriah dari Liga Arab-PBB, Lakhdar Brahimi (tengah), sebelum pertemuan di Damaskus, Minggu (21/10), dalam foto handout yang dirilis lembaga berita nasional Suriah SANA. (REUTERS/Sana )
PBB, New York (ANTARA News) - Lakhdar Brahimi --Utusan Khusus Gabungan PBB-Liga Arab-- Jumat (19/4), membantah laporan mengenai rencananya untuk mundur, dan mengatakan, "Saya tidak mundur."
Ia mengeluarkan pernyataan itu kepada wartawan di Markas PBB, New York, setelah memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan tertutup mengenai situasi saat ini di Suriah. Negara Timur Tengah tersebut telah dihantui krisis dan konflik berdarah sejak Maret 2011.
"Suriah lebih penting daripada saya," kata dia. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan, Brahimi, mantan menteri luar negeri Aljazair, akan terus terlibat di kantor baiknya mengenai Suriah sebagai utusan gabungan dua organisasi internasional.
Sebagian media melaporkan Brahimi ingin menengahi krisis Suriah hanya atas nama PBB dan memutus hubungan resmi dengan Liga Arab.
Liga Arab, bersama dengan PBB, mengangkat Brahimi pada September 2012 untuk menggantikan Kofi Annan --mantan sekretaris jenderal PBB-- sebagai utusan khusus buat Suriah.
Ban juga bertemu dengan Brahim pada Rabu sore (17/4), sebelum politikus Aljazair itu mengadakan pertemuan terpisah dengan para diplomat senior dari kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan China.
(C003)
Ia mengeluarkan pernyataan itu kepada wartawan di Markas PBB, New York, setelah memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan tertutup mengenai situasi saat ini di Suriah. Negara Timur Tengah tersebut telah dihantui krisis dan konflik berdarah sejak Maret 2011.
"Suriah lebih penting daripada saya," kata dia. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan, Brahimi, mantan menteri luar negeri Aljazair, akan terus terlibat di kantor baiknya mengenai Suriah sebagai utusan gabungan dua organisasi internasional.
Sebagian media melaporkan Brahimi ingin menengahi krisis Suriah hanya atas nama PBB dan memutus hubungan resmi dengan Liga Arab.
Liga Arab, bersama dengan PBB, mengangkat Brahimi pada September 2012 untuk menggantikan Kofi Annan --mantan sekretaris jenderal PBB-- sebagai utusan khusus buat Suriah.
Ban juga bertemu dengan Brahim pada Rabu sore (17/4), sebelum politikus Aljazair itu mengadakan pertemuan terpisah dengan para diplomat senior dari kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan China.
(C003)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: