Jakarta (ANTARA) -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melaksanakan serah terima pekerjaan dengan Kementerian PUPR atas proyek Rehabilitasi Jakarta Convention Center (JCC) yang terletak di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.





Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito (BW) menyampaikan bahwa meski proyek ini dikerjakan dengan waktu yang singkat, namun kualitas tetap menjadi faktor utama yang selalu diperhatikan.




“Setelah ini, WIKA akan fokus pada proses pemeliharaan yang dilaksanakan sekaligus untuk menjamin kualitas dan keamanan gedung,” ujarnya.




Proyek yang dibangun dengan nilai proyek sebesar Rp115,9 Miliar sebagai tempat perhelatan KTT ASEAN Plus 2023 pada bulan September mendatang, dengan menampilkan wajah barunya yang kental akan kekayaan budaya Indonesia. Serah terima ini sekaligus menunjukkan keberhasilan WIKA dalam menggarap proyek tersebut hanya dalam kurun waktu 72 hari.




Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Aek Tano Ponggol




Kinerja baik WIKA turut tercermin melalui pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, yang telah rampung dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (25/8). Prosesi tersebut dilaksanakan bersamaan dengan peresmian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Medan - Binjai - Deli - Serdang.




Turut hadir untuk mendampingi Presiden Jokowi diantaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Walikota Medan Bobby Afif Nasution, Walikota Binjai Amir Hamzah, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, dan Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito.




Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa pembangunan jembatan yang terbentang sepanjang 465 meter tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).




“Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujar Basuki.




Jembatan Aek Tano Ponggol juga disediakan untuk mendorong konektivitas Pulau Sumatera dengan menyediakan akses darat masyarakat dalam menjangkau Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.




Pada pembangunannya, WIKA dipercaya oleh Kementerian PUPR untuk mengerjakan struktur jembatan yang terdiri atas Oprit, Jembatan Utama, dan Jembatan Pendekat yang membentang sepanjang 465 meter dengan lebar 12,5 meter yang memiliki dua lajur kendaraan.




Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa pembangunan proyek ini juga turut mendukung kelestarian serta mengangkat warisan budaya Indonesia dalam setiap ornamennya. Hal tersebut tercermin pada bagian Jembatan Utama Aek Tano Ponggol yang dilengkapi dengan ornamen Pylon Dalihan Na Tolu, yakni aksesoris yang diadaptasi dari lambang filosofis kultur masyarakat Batak.