Palangka Raya (ANTARA News) - PT Ghalia Indonesia Printing hanya diberi wewenang mencetak dan mendistribusikan soal ujian nasional tingkat SLTP yang akan berlangsung 22-25 April 2013 di satu provinsi saja.
"Saya putuskan PT Ghalia tidak lagi mencetak dan mendistribusikan soal UN di 11 provinsi seperti SLTA, tapi hanya satu provinsi untuk SLTP," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh kepada pers di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat.
Nuh berada di Palangka Raya mengikuti kunjungan kerja Wakil Presiden Boediono selama 19-20 April 2013.
Dikatakan Nuh, kasus gagalnya distribusi soal UN SLTA yang dilakukan PT Ghalia menjadikan perusahaan itu untuk tingkat SLTP hanya diberi izin mendistribusikan ke satu provinsi saja, yaitu Bali.
"Dipilihnya Bali karena provinsi itu distribusinya relatif mudah karena semua (melalui) daratan," ucap Nuh.
Dikatakan, dirinya sudah memanggil direktur utama PT Ghalia untuk memutuskan bahwa perusahaan itu hanya dapat diizinkan mencetak dan mendistribusikan di Bali saja.
Saat SLTA, perusahaan itu diberi wewenang distribusi soal UN SLTA di 11 provinsi, yaitu Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Sultra, Bali, NTB, NTT, dan Gorontalo.
Dengan hanya diberi wewenang di satu provinsi saja, kata Nuh maka distribusi soal UN SLTP di 10 provinsi diserahkan ke tiga percetak lain.
Tiga percetakan yang dimaksud adalah PT Pura Barutama, PT Temprina Media Grafika, serta PT Jaswindo Tiga Perkasa.
Nuh berharap, dengan diambil alih sebagian besar percetakan dan distribusi soal UN SLTP, maka pelaksanaan UN SLTP dapat berjalan sesuai jadwal.
"Saya tetap optimistis bahwa UN SLTP dapat berjalan sesuai waktunya," tutur Nuh.
Dalam dua hari ini, katanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus memantau percetakan dan distribusi soal UN SLTP di semua provinsi.
"Sejauh ini semua sudah sesuai rencana dan diharapkan kasus penundaan UN seperti SLTA tidak ada lagi," ujar Nuh.
Mendikbud: Ghalia hanya boleh distribusi UN SLTP di satu provinsi
19 April 2013 15:53 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: