Menperin optimis CEPA selesai tahun ini
19 April 2013 13:49 WIB
Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat menerima kunjungan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Republik Korea Yoon Sang-Jick (kemenperi.go.id)
Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Perindustrian MS Hidayat optimistis perundingan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) selesai tahun ini.
"(Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement/IK-CEPA) mau dirundingkan. Targetnya final sebelum APEC bulan November di Bali, kalau bisa selesai pada akhir 2013 ini," ujar MS Hidayat usai bertemu Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea Selatan Yoon Sang-jick di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, substansi IK-CEPA adalah target investasi masuk ke Indonesia. "Kita mengukur CEPA itu dari target investasi mereka di Indonesia. Kalau trading kita kalah-kalah sedikit tidak apa-apa," kata dia.
Ia berharap setelah perundingan IK-CEPA bakal ada investasi sebesar Rp50 miliar dolar AS.
"Jadi Korea setuju langkah kita. Karena itu dimulai dengan bangun jalan tol 500 km. Kedua,industri baja, itu adalah dasar atau mother of industry," ujarnya.
Ketiga, lanjutnya, pembangunan industri petrokimia, karena ketergantungan pada bahan-bahan baku kimia semakin besar.
"Jadi, produsen petrokimia asal Korea Selatan, Honam dan pertamina yang mau mmbangun petrokimia itu harus didukung penuh supaya ketergantungan kita jangka panjang dari importasi bahan baku petrokimia dihapus," ujarnya.
Sekjen Kementerian Perindustrian Anshari Bukhari menuturkan, negosiator Indonesia diharapkan fokus pada kepentingan nasional dalam pembahasan rencana kerjasama itu.
"Kerjasama bilateral ini diharapkan bisa menaikkan akses produk kita ke Korsel," kata Anshari Selasa lalu.
"(Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement/IK-CEPA) mau dirundingkan. Targetnya final sebelum APEC bulan November di Bali, kalau bisa selesai pada akhir 2013 ini," ujar MS Hidayat usai bertemu Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea Selatan Yoon Sang-jick di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, substansi IK-CEPA adalah target investasi masuk ke Indonesia. "Kita mengukur CEPA itu dari target investasi mereka di Indonesia. Kalau trading kita kalah-kalah sedikit tidak apa-apa," kata dia.
Ia berharap setelah perundingan IK-CEPA bakal ada investasi sebesar Rp50 miliar dolar AS.
"Jadi Korea setuju langkah kita. Karena itu dimulai dengan bangun jalan tol 500 km. Kedua,industri baja, itu adalah dasar atau mother of industry," ujarnya.
Ketiga, lanjutnya, pembangunan industri petrokimia, karena ketergantungan pada bahan-bahan baku kimia semakin besar.
"Jadi, produsen petrokimia asal Korea Selatan, Honam dan pertamina yang mau mmbangun petrokimia itu harus didukung penuh supaya ketergantungan kita jangka panjang dari importasi bahan baku petrokimia dihapus," ujarnya.
Sekjen Kementerian Perindustrian Anshari Bukhari menuturkan, negosiator Indonesia diharapkan fokus pada kepentingan nasional dalam pembahasan rencana kerjasama itu.
"Kerjasama bilateral ini diharapkan bisa menaikkan akses produk kita ke Korsel," kata Anshari Selasa lalu.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: