Pemerintahan Palestina mulai dibahas
19 April 2013 11:07 WIB
Bocah Palestina di balik kawat pagar bersama ratusan warga lain, di perbatasan Rafah, Jalur Gaza, menunggu Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Palestina belum memiliki pemerintahan yang solid hingga kini, terlalu banyak dan lama pertikaian antar faksi terjadi sejak dulu hingga kini. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Ramallah, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis (18/4), mengatakan, dalam waktu dekat akan dia memulai pembahasan untuk membentuk pemerintah baru.
Pengumuman Abbas dikeluarkan selama pertemuan Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, kata seorang anggota komite itu.
Abbas pada Sabtu (13/4) menerima pengunduran diri Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad, tapi meminta dia tetap memangku jabatan sampai pemerintah baru dibentuk.
Beredar sinyalemen pengunduran diri Fayyad berpangkal perbedaan pendapat dengan Abbas mengenai kekuasaan. Fayyad, ahli ekonomi didikan Amerika Serikat, pernah menjadi anggota arus utama faksi Fatah, pimpinan Abbas.
Banyak anggota faksi Fatah yang berusaha mencari pengaruh lebih besar di pemerintah dilaporkan telah mendorong pengunduran diri Fayyad.
(C003)
Pengumuman Abbas dikeluarkan selama pertemuan Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, kata seorang anggota komite itu.
Abbas pada Sabtu (13/4) menerima pengunduran diri Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad, tapi meminta dia tetap memangku jabatan sampai pemerintah baru dibentuk.
Beredar sinyalemen pengunduran diri Fayyad berpangkal perbedaan pendapat dengan Abbas mengenai kekuasaan. Fayyad, ahli ekonomi didikan Amerika Serikat, pernah menjadi anggota arus utama faksi Fatah, pimpinan Abbas.
Banyak anggota faksi Fatah yang berusaha mencari pengaruh lebih besar di pemerintah dilaporkan telah mendorong pengunduran diri Fayyad.
(C003)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: