NYT: Ventilasi yang buruk masih jadi ancaman bagi pelajar di AS
28 Agustus 2023 12:11 WIB
Udara dalam ruangan dapat terkontaminasi tidak hanya oleh patogen, tetapi juga oleh berbagai polutan seperti karbon monoksida, radon, dan partikel timbal. Konsentrasi unsur-unsur tersebut bisa lima kali lebih tinggi atau lebih banyak di dalam ruangan daripada di luar ruangan.
New York (ANTARA) - Rata-rata gedung sekolah di Amerika Serikat (AS) berusia sekitar 50 tahun, dan sekitar 41 persen distrik sekolah perlu memperbarui atau mengganti sistem pemanas, ventilasi, dan penyejuk ruangan (air conditioning/AC) di setidaknya setengah dari sekolah-sekolah mereka, atau sekitar 36.000 bangunan secara keseluruhan, menurut laporan The New York Times (NYT) pada Minggu (27/8), mengutip statistik resmi.
"Ini merupakan kesempatan sekali dalam satu generasi untuk memperbaiki infrastruktur bangunan sekolah yang telah terabaikan selama puluhan tahun," ujar Joseph Allen, Direktur Program Bangunan Sehat di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Saat ini, puluhan juta anak sekolah kembali melakukan pembelajaran tatap muka, namun sebagian besar dana untuk perbaikan tersebut tidak tersentuh di sebagian besar negara bagian.
"Sebagian alasannya adalah kurangnya panduan federal yang jelas tentang pembersihan udara dalam ruangan, tidak ada pejabat administrasi senior yang ditunjuk untuk mengawasi upaya semacam itu, minimnya tenaga ahli untuk membantu sekolah-sekolah membelanjakan dana tersebut dengan bijak, penundaan rantai pasokan untuk peralatan baru, dan jumlah staf yang tidak mencukupi untuk memelihara perbaikan yang telah dilakukan," tulis laporan itu.
Udara dalam ruangan dapat terkontaminasi tidak hanya oleh patogen, tetapi juga oleh berbagai polutan seperti karbon monoksida, radon, dan partikel timbal. Konsentrasi unsur-unsur tersebut bisa lima kali lebih tinggi atau lebih banyak di dalam ruangan daripada di luar ruangan, menurut laporan tersebut.
"Ini merupakan kesempatan sekali dalam satu generasi untuk memperbaiki infrastruktur bangunan sekolah yang telah terabaikan selama puluhan tahun," ujar Joseph Allen, Direktur Program Bangunan Sehat di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Saat ini, puluhan juta anak sekolah kembali melakukan pembelajaran tatap muka, namun sebagian besar dana untuk perbaikan tersebut tidak tersentuh di sebagian besar negara bagian.
"Sebagian alasannya adalah kurangnya panduan federal yang jelas tentang pembersihan udara dalam ruangan, tidak ada pejabat administrasi senior yang ditunjuk untuk mengawasi upaya semacam itu, minimnya tenaga ahli untuk membantu sekolah-sekolah membelanjakan dana tersebut dengan bijak, penundaan rantai pasokan untuk peralatan baru, dan jumlah staf yang tidak mencukupi untuk memelihara perbaikan yang telah dilakukan," tulis laporan itu.
Udara dalam ruangan dapat terkontaminasi tidak hanya oleh patogen, tetapi juga oleh berbagai polutan seperti karbon monoksida, radon, dan partikel timbal. Konsentrasi unsur-unsur tersebut bisa lima kali lebih tinggi atau lebih banyak di dalam ruangan daripada di luar ruangan, menurut laporan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: