BNPB sebut operasi "waterbombing" di TPST Sarimukti dilanjutkan
28 Agustus 2023 10:15 WIB
Pemadaman api dengan heli waterbombing di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Minggu (27/8/2023). (ANTARA/HO-BNPB)
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melanjutkan operasi pemadaman Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan helikopter water bombing.
"Operasi BNPB direncanakan berlanjut hingga hari Senin," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin.
Abdul melaporkan berdasarkan pengamatan di lokasi terdampak, asap mulai berkurang dan jarak pandang penglihatan sudah jauh lebih membaik daripada saat pertama kali operasi water bombing (menurunkan air dari helikopter) dilakukan pada Jumat (25/8) yang lalu.
"Kini titik api di permukaan sekitar 90 persen sudah berhasil dipadamkan, namun titik api di dalam tumpukan sampah diperkirakan masih 40 persen yang menyebabkan masih munculnya kepulan asap ke permukaan," kata dia.
Helikopter BNPB terus lakukan upaya pemadaman sejak hari pertama Jumat (25/8), sebanyak 120.000 liter atau sekitar 120 ton air berhasil ditumpahkan pada tumpukan sampah yang terbakar. Hari kedua Sabtu (26/8) helikopter BNPB mengudara selama 9 jam 38 menit dan berhasil melepas 110 kali water bombing yang setara dengan dengan 440.000 liter air.
Sementara itu hari ini Minggu (27/8), 332.000 liter air disiramkan dari udara ke lahan yang masih terbakar. Sehingga total air yang digunakan untuk memadamkan api selama tiga hari terakhir berjumlah 892.000 liter air.
Abdul mengatakan selain menggunakan helikopter, pemadaman secara terus menerus juga dilakukan oleh tim gabungan dengan menggunakan mobil tangki air dan personel darat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemadaman api yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar TPST Sarimukti.
Baca juga: BNPB targetkan tiga hari operasi heli waterbombing di TPST Sari Mukti
Baca juga: BNPB turunkan heli waterbombing tangani kebakaran TPST Sari Mukti
Baca juga: BNPB: Sejumlah wilayah di Jabar alami bahaya kekeringan
"Operasi BNPB direncanakan berlanjut hingga hari Senin," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin.
Abdul melaporkan berdasarkan pengamatan di lokasi terdampak, asap mulai berkurang dan jarak pandang penglihatan sudah jauh lebih membaik daripada saat pertama kali operasi water bombing (menurunkan air dari helikopter) dilakukan pada Jumat (25/8) yang lalu.
"Kini titik api di permukaan sekitar 90 persen sudah berhasil dipadamkan, namun titik api di dalam tumpukan sampah diperkirakan masih 40 persen yang menyebabkan masih munculnya kepulan asap ke permukaan," kata dia.
Helikopter BNPB terus lakukan upaya pemadaman sejak hari pertama Jumat (25/8), sebanyak 120.000 liter atau sekitar 120 ton air berhasil ditumpahkan pada tumpukan sampah yang terbakar. Hari kedua Sabtu (26/8) helikopter BNPB mengudara selama 9 jam 38 menit dan berhasil melepas 110 kali water bombing yang setara dengan dengan 440.000 liter air.
Sementara itu hari ini Minggu (27/8), 332.000 liter air disiramkan dari udara ke lahan yang masih terbakar. Sehingga total air yang digunakan untuk memadamkan api selama tiga hari terakhir berjumlah 892.000 liter air.
Abdul mengatakan selain menggunakan helikopter, pemadaman secara terus menerus juga dilakukan oleh tim gabungan dengan menggunakan mobil tangki air dan personel darat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemadaman api yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar TPST Sarimukti.
Baca juga: BNPB targetkan tiga hari operasi heli waterbombing di TPST Sari Mukti
Baca juga: BNPB turunkan heli waterbombing tangani kebakaran TPST Sari Mukti
Baca juga: BNPB: Sejumlah wilayah di Jabar alami bahaya kekeringan
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: