Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan upaya untuk membangkitkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) agar bisa lebih berkontribusi terhadap perekonomian nasional, termasuk lewat penguatan sumber daya manusia (SDM) industri.

Sebagai salah satu upaya memacu pengembangan SDM industri kompeten, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah memiliki program strategis dalam pelaksanaan pelatihan dan pendidikan vokasi.

“Kami telah mengadaptasi kurikulum, menyediakan infrastruktur yang sesuai, memperkuat sistem sertifikasi keterampilan, mengembangkan fasilitas pengajaran, meningkatkan keterampilan staf pengajar, dan menyediakan staf pengajar di tempat kerja,” kata Kepala BPSDMI Masrokhan dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Sementara itu, unit pendidikan vokasi di bawah binaan BPSDMI Kemenperin yang fokus terhadap penyediaan SDM industri tekstil yang unggul, yaitu AK-Tekstil Solo.

Kampus itu menyelenggarakan program pendidikan setara Diploma II, yang terdiri dari tiga program studi, yakni Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain dan Teknik Pembuatan Garmen.

AK-Tekstil Solo pun telah menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Temu Mitra Industri” yang membahas mengenai perkembangan kurikulum, monitoring dan evaluasi hasil kerja sama, serta optimalisasi penyerapan SDM yang berkualitas.

“Melalui pertemuan mitra industri ini, diharapkan mampu untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri serta menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bekerja di industri, khususnya sektor TPT,” ungkap Masrokhan.

Kepala BPSDMI menegaskan pihaknya fokus terhadap penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan motto “One vocation unit, one great achievement”.

“Kami mendorong unit pendidikan di bawah Kemenperin untuk mencapai setidaknya satu prestasi besar yang dapat dibanggakan, dan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” imbuhnya.

BPSDMI Kemenperin sendiri menargetkan untuk AK-Tekstil Solo bisa mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Sertifikat ISO 21001:2018 pada tahun 2023.

“Berkat kerja sama yang erat antara perusahaan mitra dengan AK-Tekstil Solo, kami yakin dapat meraih keberhasilan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, daya saing industri, dan kontribusi industri TPT terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” tutur Masrokhan.

Industri TPT merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

Industri ini termasuk yang digolongkan sektor padat karya dan berorientasi ekspor. Pada tahun 2022, kinerja industri TPT masih menunjukkan hasil yang baik di tengah tekanan krisis global. Nilai ekspor industri TPT mencapai 13,83 miliar dolar AS dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 3,65 juta orang.

Baca juga: Kemenperin: Industri tekstil menggeliat dengan euforia tahun politik
Baca juga: PMI Manufaktur Indonesia Juni tumbuh ekspansif di level 52,5
Baca juga: Kemenperin tingkatkan kompetensi SDM industri TPT lewat diklat asesor
Baca juga: Pelaku usaha tekstil sebut teknologi dan SDM jadi syarat industri 4.0