Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mendistribusikan pasokan air bersih hingga ke pedalaman di Kecamatan Panggarangan dengan jarak mencapai 130 kilometer dari Rangkasbitung.

"Kami tetap komitmen untuk membantu masyarakat yang dilanda krisis air bersih," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, di Lebak, Minggu.

Pemerintah Kabupaten Lebak telah menetapkan status darurat kekeringan sehingga masyarakat yang dilanda krisis air bersih perlu mendapatkan pendistribusian air bersih.

Saat ini, pendistribusian air bersih ke pedalaman di Kecamatan Panggarangan dengan jarak tempuh dari Rangkasbitung sekitar 130 kilometer

Mereka mendapatkan pasokan air bersih sebanyak 18.000 liter dengan menerjunkan tiga unit kendaraan.

"Kami hingga sekarang telah mendistribusikan air bersih sebanyak 130.200 liter di 28 kecamatan dengan 23 desa," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pihaknya mengkhawatirkan krisis air bersih itu dapat menimbulkan ancaman ketersediaan pangan, karena areal persawahan mengalami kekeringan.

Selain itu juga kekeringan itu berpotensi menularkan berbagai penyakit yang membahayakan bagi kesehatan manusia.

Kekeringan ekstrem puncak hingga September 2023, sehingga dipastikan kemarau meluas ke sejumlah kecamatan lainnya.

Saat ini, kata dia, masyarakat yang dilanda krisis air bersih di 18 kecamatan.

Masyarakat yang dilanda kekeringan terpaksa memanfaatkan air aliran sungai, irigasi dan kolam, yang kondisinya tidak layak untuk keperluan mandi cuci dan kakus ( MCK), karena sudah keruh dan berwarna.

"Jika warga menggunakan air yang tidak layak untuk MCK tentu berpotensi menimbulkan penyakit menular dan stunting,"katanya menjelaskan.

Sementara itu, warga Panggarangan Kabupaten Lebak mengaku masyarakat menyambut positif dengan pendistribusian air bersih dari BPBD setempat, karena bisa memenuhi untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan.

Masyarakat di daerah itu kini untuk mendapatkan air bersih harus mengambil air dari sungai dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer dari pemukiman.

"Kami jika ingin air bersih sungai tentu harus mengeluarkan uang Rp20 ribu untuk membayar ojek motor," kata Mulyana, seorang warga Panggarangan Kabupaten Lebak.


Baca juga: PMI Grobogan pasok 305.000 liter air bersih di daerah kekeringan
Baca juga: PMI buka hotline untuk warga Sukabumi yang butuh layanan air bersih