ataram (ANTARA News) - Sebagian siswa SMA, MA dan SMK di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menggunakan naskah soal dan lembar jawaban komputer (LJK) pada hari pertama Ujian Nasional (UN) 2013 yang digandakan secara swadaya oleh pihak sekolah.

Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram Nyayu Ernawati yang melakukan pemantauan di sejumlah sekolah di Mataram, Kamis, menyangkan UN di Mataram menggunakan naskah soal dan LJK yang digandakan dengan fotokopi karena alasan kurangnya materi UN tersebut.

"Kami menyesalkan pihak sekolah dan Universitas Mataram selaku panitia UN yang menggandakan naskah soal dan naskah UN dengan fotokopi. Ini tidak memiliki dasar dan rentan terjadi kebocoran," katanya.

Semula jadwal pelaksanaan UN diseluruh sekolah di NTB dimundurkan, yang semula pukul 07.00 Wita menjadi pukul 13.00 WITA, karena masih ada kekurangan naskah soal dan LJK dan ternyata hingga menjelang pukul 13.00 WITA tidak ada, sehingga terpaksa dilakukan penggandaan dengan fotokopi.

Di SMA Negeri 6 Mataram sebanyak 334 orang siswa terpaksa menggunakan naskah soal dan LJK fotokopi. Langkah ini diambil, karena kiriman soal dan LJK untuk sekolah tersebut tidak ada.

Para siswa sempat menolak mengerjakan soal UN dengan LJK fotokopi, namun setelah diberikan pengertian oleh pihak sekolah mereka para siswa akhirnya bersedia menjawab soal.

"Persoalannya tidak hanya itu, sejumlah LJK hasil fotokopi yang dibagikan kepada para siswa juga kabur atau tidak jelas. Bahkah enam siswa di sekolah tersebut tidak kebagian soal UN," ujarnya.

Para peserta UN di Madrasah Aliyah (MA) Darussolihin Darmaji, Kabupaten Lombok Tengah juga menggunakan naskah soal dan LJK yang digandakan dengan fotokopi. Panitia ujian di sekolah tersebut menggandakan naskah soal dengan fotokopi untuk 41 siswa di sekolah itu.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram Imhal mengatakan penggandaan soal sah, karena dilakukan berdasarkan surat dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tertanggal 10 April 2013.

"Surat dari BSNP tersebut membolehkan penggandaan soal dan LJK secara bebas jika terjadi kekurangan," katanya.

Penundanaan atau pemunduran jadwal UN di sejumlah sekolah di NTB termasuk di Kota Mataram selama enam jam sempat membuat para siswa kecewa. Bahkan ada diantaranya menangis, karena dua kali dilakukan penundaan.

Sementara itu informasi yang disampaikan Kepala Dinas Dikpora NTB H Lalu Syafi'i melalui pesan singkat (SMS) menyebutkan naskah soal UN yang belum datang akan tiba besok (Jumat sore) dari Jakarta.