Bandung (ANTARA) -
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengungkapkan kuota kursi saat uji coba kereta cepat itu pada September 2023 sebanyak 500 sampai 550 kursi setiap rangkaian.

"Dalam satu rangkaian ada 600 kursi, pada saat uji coba nanti kita kuotakan 500 sampai 550 kursi per rangkaian kereta dan itu sudah termasuk bagi warga terdampak di sepanjang jalur kereta cepat yang diutamakan untuk merasakan KA cepat," kata GM Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa saat dihubungi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Dalam satu hari, kata Eva, nantinya ada delapan perjalanan dengan empat perjalanan dari Bandung dan empat perjalanan dari Jakarta.

"Uji coba ini diprogramkan selama satu bulan, direncanakan sepanjang September 2023," ucapnya.

Untuk persiapan sendiri, kata Eva, pihaknya telah dan sedang melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapi fase uji coba mulai dari penyiapan sertifikasi sarana dan prasarana, kesiapan aksesibilitas, sampai kesiapan stasiun itu sendiri.

Baca juga: KCIC usulkan tarif kereta cepat antara Rp250.000 - Rp350.000

Baca juga: PT KCIC asah kemampuan petugas KA cepat melalui transfer teknologi


"Karena kalau kita bicara mengenai uji coba dengan penumpang kita bicara mengenai pelayanan penumpang sehingga kita harapkan kesiapan-kesiapan yang saat ini sedang kita lakukan nantinya itu secara keseluruhan dapat memberi kenyamanan kepada seluruh masyarakat yang menggunakan kereta cepat bukan hanya di dalam keretanya pada saat perjalanan tapi juga pada saat mereka bereksperience di stasiun," ucapnya.

Untuk Stasiun Tegalluar, kata Eva, kini telah dibuka Jembatan Cibiru Selatan yang menghubungkan kawasan stasiun dengan kawasan Gedebage yang akan mendukung akses penumpang kereta cepat baik dengan kendaraan pribadi atau shuttle, bersama dengan exit tol KM 151A dan 151B yang akan segera dibangun PT Jasa Marga.

Untuk di Stasiun Halim Jakarta, kata Eva, sedang disiapkan akses ke Jalan DI Panjaitan untuk pengguna kendaraan pribadi dan shuttle mengakses kereta cepat, dipersiapkan exit tol di KM 18,5, yang akan mendukung integrasi dengan Stasiun LRT Jadebek.

Untuk Stasiun Padalarang, disiapkan akses dari Kota Baru Parahyangan ke stasiun kereta cepat Padalarang yang bersebelahan dengan Stasiun Kereta Api Padalarang.

Sementara untuk Stasiun Karawang, Eva menyebut pihak KCIC juga telah membangun jalan akses ke kawasan stasiun yang kini sudah 80 persen, serta nantinya ada akses tol menuju langsung ke Stasiun Karawang.

Uji coba operasional dengan penumpang ini, ditambahkan Eva, tujuan utamanya adalah mengenalkan dan memberikan pengalaman pada seluruh masyarakat Indonesia dalam menggunakan kereta cepat, alih-alih untuk menilai kelayakan dari kereta cepat ini.

"Jadi lebih untuk mengenalkan, karena untuk kelayakan itu sudah dilakukan sebelum uji coba operasi dengan penumpang, baik itu kereta penumpang maupun kereta inspeksi dari berbagai sisi, baik itu prasarana dari sarana, kemudian sejauh ini tidak ada kendala khusus dalam uji coba karena memang sebenarnya yang kita bawa ini 100 persen murni hal yang sudah dioperasikan di negara asalnya. Terlebih kereta yang ada di Indonesia ini teknologi terbaru," ucapnya.

KCIC merencanakan uji coba praoperasi KA cepat relasi Jakarta-Bandung mulai awal September 2023 sesuai arahan dari pemerintah, tanpa dikenakan biaya atau gratis.

Baca juga: KCIC sertifikasi sarana KA Cepat bersama DJKA Kemenhub

Baca juga: KCIC: Ada pelibatan pengembang untuk akses ke stasiun kereta cepat