Kota Tangerang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Banten, menyebutkan pembangunan sarana pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di TPA Rawakucing saat ini sedang dalam tahap konstruksi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Tihar Sopian di Tangerang, Sabtu, mengatakan PT Oligo selaku pemenang lelang sudah melakukan perjanjian kerja sama untuk membuat sarana PSEL

"Saat ini, sudah di masa konstruksi di mana dilakukan Design Engineering Detail (DED). Kemudian, pematangan juga terhadap teknologi yang akan digunakan dan administrasi-administrasi yang dibutuhkan," kata Tihar.

Dalam paparan Pemkot beberapa waktu lalu, nilai investasi proyek PSEL di Kota Tangerang sebesar Rp2,585 triliun.

Pembangunan sarana atau fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik ditargetkan dimulai tahun 2023 dan pada tahun 2025 fasilitas tersebut sudah bisa beroperasi.

Baca juga: Pertamina dan DLH Kota Tangerang gelar uji emisi kendaraan gratis

Baca juga: 1 Dekade Festival Al-Azhom, 50 petugas DLH disiagakan jaga kebersihan


Tihar menuturkan lahan TPA Rawa Kucing seluas 34.8 hektare, sebesar 80 persen telah terisi. Setiap harinya, jumlah sampah yang dibuang ke TPA Rawakucing sebanyak 1.500 ton.

DLH Kota Tangerang pun telah melakukan dan menyiapkan berbagai solusi untuk mengatasinya. Kegiatan yang dilakukan di antaranya membuat terasering atau sistem sampahnya disusun per-zona yang sudah ditentukan.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk mengolah sampah dari sumber, sebelum dibuang ke TPA Rawakucing tersisa residu. Jadi kita ajak peran aktifnya," ujarnya.

Beberapa program yang digalakkan oleh DLH Kota Tangerang adalah sedekah sampah, kampung proklim, bank sampah, adiwiyata dan lainnya dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Tangerang

"Masalah sampah ini tidak dapat selesai hanya dengan upaya Pemkot Tangerang saja. Ini harus dengan upaya kita bersama antara Pemkot Tangerang dengan masyarakat. Kami harap masyarakat dapat menerapkan program-program yang sudah kami buat baik dari kampung proklim hingga bank sampah," katanya.

Baca juga: DLH Tangerang: Kendaraan bermotor penyumbang emisi terbesar

Baca juga: DLH Kota Tangerang olah 2 juta kg lebih sampah melalui inovatif