Havana (ANTARA News) - Serangan bom pada perlombaan maraton Boston merupakan tragedi dan peringatan kepada penyelenggara pertandingan olahraga agar meningkatkan keamanan, kata Ketua FIFA Sepp Blatter, Rabu.

"Apa yang terjadi di Boston merupakan drama, tragedi dan serangan terhadap olahgara yang paling populer di Boston, yaitu maraton," kata Blatter dalam kunjungannya ke Kuba.

"Kejadian itu amat menyakitkan, tetapi itulah masyarakat kita, masyarakat yang sadis," katanya dalam kunjungan seminggu di Havana, ke Karibia dan Amerika Tengah.

"Kita harus lebih hati-hati. Organisasi olahraga, yang terbaik dan terbesar, tidak bisa campur tangan dengan polisi, dengan tentara. Itu tidak akan terjadi," katanya.

"Kita harus bertanggung jawab untuk melakukan pengamanan," katanya.

Blatter ditanya tentang faktor keamanan dalam penyelenggaraan Piala Dunia tahun depan di Brazil.

"Keamanan (di ajang olahraga) adalah tanggung jawab pemerintah dan penyelenggara olahraga yang bersangkutan," katanya.

"Kita di FIFA harus menyiapkan semua informasi yang dibutuhkan," katanya.

"Polisi, tentara dan agen rahasia akan bekerja menjaga 31 tim yang lolos ke Brazil 2014. Itu semua ada di tangan Interpol. Kita tidak dapat melakukan apa pun," ujarnya.

Blatter, yang berkunjung ke Republik Dominika dan Haiti sebelum ke Kuba, memuji Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, dengan menyebutkan istilah sebagai "pesta kemanusiaan."

Perjalanannya akan berakhir di Panama Jumat dan ia akan menghadiri Kongres CONCACAF (Konfederasi Amerika Utaran, Tengah dan Karibia) serta laga final Kejuaraan U-17 di Panama City.