Presiden FIFA kutuk bom maraton Boston
18 April 2013 09:34 WIB
Presiden FIFA, Joseph Blatter. FIFA mengutuk keras bom di Boston, Amerika Serikat, yang terjadi menjelang finish marathon tahunan di kota itu, yang menewaskan bahkan seorang bocah delapan tahun. (AFP PHOTO/Samuel Kubani)
Havana, Kuba (ANTARA News) - Presiden Federasi Perhimpunan Sepak Bola Internasional (FIFA), Joseph Blatter, Rabu, mengutuk serangan mematikan di maraton Boston, dan mendesak pemerintah menangkap semua pelakunya guna menghentikan dan mencegah tragedi itu.
"Apa yang terjadi di Boston adalah drama... satu tragedi," kata Blatter, dalam bahasa Spanyol, yang berbicara kepada wartawan saat ia mengakhiri kunjungan dua harinya ke Kuba.
"Itu adalah serangan terhadap olahraga, dan itu adalah serangan terhadap salah satu cabang olah raga yang paling populer: maraton," kata Blatter.
Para penyidik Amerika Serikat mengatakan mereka percaya bahwa dua bom, yang menewaskan tiga orang dan melukai sekitar 180 lainnya di maraton Boston pada Senin, dikemas oleh para pelaku dalam tekanan.
"Ini adalah luar biasa ... (betapapun) kekerasan terhadap masyarakat telah terjadi," kata Blatter.
"Satu-satunya hal ... (yang dilakukan) adalah setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk menjamin keamanan acara olahraga,: tegasnya.
Blatter bertemu dengan otoritas olahraga Kuba. Sementara negara itu adalah pesaing Olimpiade kelas berat dalam olahraga seperti atletik dan tinju, namun Kuba sejauh ini belum menjadi kekuatan sepak bola.
(H-AK)
"Apa yang terjadi di Boston adalah drama... satu tragedi," kata Blatter, dalam bahasa Spanyol, yang berbicara kepada wartawan saat ia mengakhiri kunjungan dua harinya ke Kuba.
"Itu adalah serangan terhadap olahraga, dan itu adalah serangan terhadap salah satu cabang olah raga yang paling populer: maraton," kata Blatter.
Para penyidik Amerika Serikat mengatakan mereka percaya bahwa dua bom, yang menewaskan tiga orang dan melukai sekitar 180 lainnya di maraton Boston pada Senin, dikemas oleh para pelaku dalam tekanan.
"Ini adalah luar biasa ... (betapapun) kekerasan terhadap masyarakat telah terjadi," kata Blatter.
"Satu-satunya hal ... (yang dilakukan) adalah setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk menjamin keamanan acara olahraga,: tegasnya.
Blatter bertemu dengan otoritas olahraga Kuba. Sementara negara itu adalah pesaing Olimpiade kelas berat dalam olahraga seperti atletik dan tinju, namun Kuba sejauh ini belum menjadi kekuatan sepak bola.
(H-AK)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: