Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Kampus Merdeka Fair 2023 di Semarang, Jawa Tengah, mulai 31 Agustus.

“Agenda Kampus Merdeka Fair dimulai pada 31 Agustus 2023 di Kota Semarang dan dilanjutkan ke dua kota lainnya,” kata Wakil Ketua III Pelaksana Program Kampus Merdeka Amirmahmud Saatari di Century Park Hotel, Kemendikbudristek, Jumat.

Amir menuturkan Kampus Merdeka Fair 2023 mengusung tema Bersama Lebih Baik ini akan diisi dengan kegiatan pameran, bedah buku, cerita alumni dan para mitra, serta diskusi panel.

Baca juga: Kemendikbud: Ratusan ribu mahasiswa ikuti Program Kampus Merdeka

"Jika pada tahun sebelumnya Kampus Merdeka Fair lebih berfokus pada sosialisasi program-program flagship yang diselenggarakan Kemendikbudristek, fokus Kampus Merdeka Fair tahun ini adalah kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri," katanya.

Menurut dia, kebijakan MBKM Mandiri diproyeksikan diimplementasikan secara lebih masif oleh perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

"MBKM Mandiri adalah kegiatan MBKM yang dijalankan secara mandiri dan berkelanjutan oleh perguruan tinggi dengan adanya keterlibatan multipihak," katanya.

Baca juga: Nadiem: Lima kebijakan utama Kampus Merdeka dorong transformasi

Ia menjelaskan, nantinya pada MBKM Mandiri, pengembangan keilmuan akan berkontribusi nyata bukan hanya pada internal perguruan tinggi saja namun juga pihak eksternal serta secara spesifik diselaraskan dengan sektor prioritas lokal atau nasional.

"Pada 2022 jumlah mahasiswa yang terlibat dalam MBKM Mandiri mencapai 241 ribu sedangkan untuk tahun ini kepesertaan MBKM Mandiri ditargetkan sebanyak 500 ribu mahasiswa," katanya.

Kepala Bidang Kampus Merdeka Mandiri Dessy Aliandrina menjelaskan inovasi MBKM sejalan dengan tanggung jawab perguruan tinggi untuk mentransformasi mahasiswa melalui berbagai program.

Baca juga: Program magang Kampus Merdeka percepat sarjana mendapat pekerjaan

Dessy mendorong para pihak di luar perguruan tinggi untuk terlibat menjadi mitra MBKM Mandiri karena kebijakan ini harus menjadi gerakan bersama dengan keterlibatan dan dukungan seluruh pemangku kepentingan dalam pendidikan tinggi.

“Mereka (mahasiswa) akan menjadi lulusan yang relevan dengan dunia kerja terutama yang mendukung pengembangan sektor prioritas daerah,” katanya.