Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan tiga hari operasi heli waterbombing untuk memadamkan api di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sari Mukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

"Target operasi diasumsikan selama 3 hari atau sampai tidak ada lagi potensi api," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Jumat.

Abdul memaparkan operasi pemadaman kebakaran sampah di TPST Sari Mukti sudah dimulai pada Jumat pukul 15.12 WIB. Target operasi hari ini (25/8) selama 2,5 jam, dengan kemampuan operasi 20 kali bombing dalam 1 jam.

"Kapasitas angkut air sekali bombing sebanyak 4 ton, sehingga sore ini setidaknya 50 kali bombing x 4 ton, atau 200 ton air yang disiram ke lokasi kebakaran," kata Abdul.

Baca juga: BNPB turunkan heli waterbombing tangani kebakaran TPST Sari Mukti

Baca juga: Ridwal Kamil: Rekayasa cuaca disiapkan padamkan kebakaran Sarimukti


Satu unit heli water bombing diterjunkan guna menangani kebakaran di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sari Mukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat.

"Menindaklanjuti permintaan dari Gubernur Jawa Barat, hari ini satu unit heli water bombing BNPB sedang persiapan untuk melakukan pemadaman api dari udara di TPST Sari Mukti, Kabupaten Bandung Barat," ujar dia.

Selain itu, Abdul mengatakan curah hujan yang sangat rendah juga memicu bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jabar. Sebanyak 15 wilayah administrasi kabupaten atau kota mengalami karhutla.

Teridentifikasi 39 kecamatan yang tersebar di 15 kabupaten terdampak karhula dari 1 Januari hingga 23 Agustus 2023.

Baca juga: Pemprov Jabar: Jalur masuk truk ke TPA Sarimukti kembali normal

Baca juga: Pemda Jabar aktifkan kembali Zona 1 TPPAS Sarimukti