Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Denmark menyepakati penguatan hubungan bilateral, dan kedua negara melihat banyak kesempatan untuk mengoptimalkan kerja sama di berbagai bidang.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegara dan Menlu Denmark Villy Sovndal di Jakarta, Rabu, menandatangani nota kesepahaman penguatan hubungan bilateral itu, sekaligus berkomitmen untuk terus mengkaji berbagai peluang peningkatan kerja sama di berbagai bidang.

"Sungguh sangat erat hubungan Indonesia dan Denmark, dan secara bersamaan kami mengakui adanya peluang yang besar di bidang lingkungan, ekonomi, investasi, serta bidang regional dan global," kata Marty seusai penandatanganan kesepakatan itu.

Marty mengatakan kedua negara masih terus mengkaji peluang-peluang untuk membina kerja sama lebih lanjut berdasarkan prioritas kepentingan kedua negara, di antaranya bidang ekonomi dan perdagangan. Pada tahun 2012, nilai perdagangan antarkedua negara mencapai 402 juta dolar AS dengan surplus untuk Indonesia.

"Kami terus mengidentifikasi kerja sama untuk kepentingan kedua negara, seperti penguatan `green economy` dan perdagangan," ujarnya.

Pembangunan infrastruktur, kata Marty, juga direncanakan untuk menjadi bagian kerja sama kedua negara, apalagi melihat kebutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan yang harus memiliki konektivitas yang memadai.

"Seperti infrastruktur di sektor maritim, kami melihat itu sebagai celah kerja sama," ujarnya.

Denmark sudah memandang Indonesia sebagai negara yang memiliki posisi strategis di Asia Tenggara. Dalam bidang perdagangan, Denmark memiliki visi "Emerging Market Strategy for Indonesia" yang hingga kini terus berjalan hingga 2016.

Menlu Denmark Villy Sovndal memuji Indonesia karena sudah terbukti berperan penting dalam stabilitas keamanan, politik, dan ekonomi di kawasan. Hal itu, menurutnya, menjadi kelebihan Indonesia dan poin penting dalam kerja sama ini.

Dia menyebut Indonesia dan Denmark memegang peranan penting di kawasan kedua negara.

"Denmark juga memiliki keadaan ekonomi yang baik, ditambah dengan politik dan pemerintahan yang dapat menjadi contoh dan bermanfaat untuk dipelajari," tambahnya.

Menurutnya, kunjungan yang sudah dilakukan Menteri Perdagangan dan Investasi Denmark Pia Olsen Dyhr, Maret lalu --yang menghasilkan rencana untuk meningkatkan nilai perdagangan secara signifikan-- sudah mencerminkan penguatan kerja sama yang akan dirintis kedua negara.

Sovndal menyoroti kerja sama di waktu yang akan datang untuk bidang lingkungan, ekonomi, pendidikan, dan beberapa bidang lainnya.

"Dengan terus membangun konsep hubungan `people to people`," ujarnya.

Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan agenda hari kedua kunjungan Menlu Denmark Sovndal di Indonesia. Sebelumnya, dia hadir dalam diskusi di Universitas Indonesia pada Selasa (16/4). Sovndal juga dijadwalkan untuk mengunjungi Semarang dan Yogyakarta. Beberapa agenda yang akan dilakukannya adalah kunjungan ke Akademi Polisi di Semarang dan kunjungan ke Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation.