Akuatik
PRSI: Kompetisi yang lebih ketat diperlukan untuk regenerasi atlet
25 Agustus 2023 11:41 WIB
Ilustrasi - Sejumlah perenang melakukan lompatan saat mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas) time trial renang untuk persiapan SEA Games 2023 Kamboja di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/2/2023). . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI/Akuatik Indonesia) Ali Patiwiri mengatakan kompetisi yang lebih ketat diperlukan agar regenerasi atlet dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan memiliki daya saing tinggi di berbagai panggung.
"Saya lihat sekarang banyak muncul atlet-atlet muda kita yang tiba-tiba memberikan kemenangan untuk Indonesia. Saya yakin dengan adanya kejuaraan-kejuaraan seperti ini, seperti untuk atlet junior di kancah Asia Tenggara, bisa muncul bibit-bibit baru untuk disiapkan ke depannya," kata Ali saat ditemui pada hari pertama SEA Age Group Championship di Jakarta, Kamis (24/8).
Tak hanya renang, Ali menilai cabang-cabang olahraga akuatik lainnya seperti polo air dan loncat indah juga harus diberikan ruang yang sama agar semakin banyak kompetisi yang bisa diikuti oleh para atlet muda Indonesia.
Adapun di SEA Age Group Championship 2023 untuk pertama kalinya akan melombakan tiga cabang olahraga, yakni renang, polo air, dan loncat indah.
Baca juga: Indonesia raih lima emas di hari pertama SEA Age Group Championship
Sejauh ini, setidaknya sebanyak 316 atlet renang dari delapan negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei, dan Filipina, telah mendaftar untuk SEA Age Group Championship edisi ke-45.
Cabang olahraga polo air akan diikuti oleh 100 atlet dari empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Khusus Indonesia dan Malaysia masing-masing mengirimkan dua tim, yakni tim putra dan tim putri.
Sementara itu, cabang olahraga loncat indah akan diikuti oleh 65 atlet dari enam negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Singapura.
"Harapannya dengan ajang seperti ini, karena seperti yang kita tahu untuk diving dan water polo ini sangat minim kejuaraan dan event yang bisa mereka ikuti (di kelas junior). Sehingga adanya SEA Age Group ini, harus kita optimalkan," ujar Ali.
"Atlet-atlet muda ini juga perlu kita dorong demi mendapatkan jam terbang yang tinggi, bisa berkompetisi lebih ketat lagi, dan melihat para juara dunia. Semoga mental mereka juga bisa menjadi lebih kuat lagi, dan pengalamannya jauh lebih banyak lagi," imbuh dia.
Baca juga: SEA Age Group Championship 2023 jadi ajang pemetaan SEA Games 2025
Baca juga: Flairene jadikan SEA Age Group Championship sebagai pembuktian diri
"Saya lihat sekarang banyak muncul atlet-atlet muda kita yang tiba-tiba memberikan kemenangan untuk Indonesia. Saya yakin dengan adanya kejuaraan-kejuaraan seperti ini, seperti untuk atlet junior di kancah Asia Tenggara, bisa muncul bibit-bibit baru untuk disiapkan ke depannya," kata Ali saat ditemui pada hari pertama SEA Age Group Championship di Jakarta, Kamis (24/8).
Tak hanya renang, Ali menilai cabang-cabang olahraga akuatik lainnya seperti polo air dan loncat indah juga harus diberikan ruang yang sama agar semakin banyak kompetisi yang bisa diikuti oleh para atlet muda Indonesia.
Adapun di SEA Age Group Championship 2023 untuk pertama kalinya akan melombakan tiga cabang olahraga, yakni renang, polo air, dan loncat indah.
Baca juga: Indonesia raih lima emas di hari pertama SEA Age Group Championship
Sejauh ini, setidaknya sebanyak 316 atlet renang dari delapan negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei, dan Filipina, telah mendaftar untuk SEA Age Group Championship edisi ke-45.
Cabang olahraga polo air akan diikuti oleh 100 atlet dari empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Khusus Indonesia dan Malaysia masing-masing mengirimkan dua tim, yakni tim putra dan tim putri.
Sementara itu, cabang olahraga loncat indah akan diikuti oleh 65 atlet dari enam negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Singapura.
"Harapannya dengan ajang seperti ini, karena seperti yang kita tahu untuk diving dan water polo ini sangat minim kejuaraan dan event yang bisa mereka ikuti (di kelas junior). Sehingga adanya SEA Age Group ini, harus kita optimalkan," ujar Ali.
"Atlet-atlet muda ini juga perlu kita dorong demi mendapatkan jam terbang yang tinggi, bisa berkompetisi lebih ketat lagi, dan melihat para juara dunia. Semoga mental mereka juga bisa menjadi lebih kuat lagi, dan pengalamannya jauh lebih banyak lagi," imbuh dia.
Baca juga: SEA Age Group Championship 2023 jadi ajang pemetaan SEA Games 2025
Baca juga: Flairene jadikan SEA Age Group Championship sebagai pembuktian diri
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: