Beijing (ANTARA) - Festival Qixi atau Hari Valentine China jatuh pada Selasa (22/8), yang diwarnai dengan lonjakan penjualan bunga, teh susu (milk tea), dan perhiasan emas karena banyak pasangan memperingati festival tersebut dengan makan malam bersama dan bertukar hadiah.

Hingga Selasa siang waktu setempat, pesanan bunga segar di platform e-commerce China Meituan melonjak hampir 30 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Data dari penyedia layanan pengiriman daring Eleme menunjukkan bahwa pesanan pengiriman bunga segar melonjak sekitar 50 persen (yoy) menjelang Festival Qixi.

Perusahaan minuman populer China HEYTEA mengatakan beberapa gerainya mengalami lonjakan penjualan lebih dari 600 persen selama festival tersebut dibandingkan dengan Selasa pekan sebelumnya, dengan satu gerai menjual sekitar 4.500 gelas minuman teh dalam sehari.

Selain itu, beberapa merek perhiasan juga berlomba meluncurkan kampanye promosi, menawarkan potongan harga mulai dari 30 yuan (1 yuan = Rp2.096) atau sekitar 4,11 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.249) hingga 50 yuan per gram perhiasan emas, sehingga menarik banyak konsumen.

Penjualan retail barang konsumsi China, yang merupakan indikator utama kekuatan konsumsi negara tersebut, naik 2,5 persen pada Juli dan 7,3 persen selama periode Januari-Juli, menunjukkan pertumbuhan konsumsi yang stabil.