Jakarta (ANTARA News) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan peluang terjadinya deflasi pada April sangat besar, karena harga beberapa komoditas hortikultura mulai menunjukkan penurunan.
"Semua bahan yang paling pokok turun, peluang deflasi jadi besar," ujarnya saat ditemui seusai rapat koordinasi di Jakarta, Rabu.
Sasmito mengatakan komoditas bawang putih dan bawang merah yang menjadi penyumbang inflasi Maret telah mengalami penurunan harga diikuti cabai merah, beras serta emas perhiasan.
"Bawang merah itu sudah turun dari Rp51 ribu ke Rp46 ribu, jadi mungkin minggu depan sudah turun lagi, kalau masih bisa turun di bawah Rp45 ribu, rata-rata maka kita akan deflasi di bawang merah juga," ujarnya.
Menurut dia, salah satu komoditas yang masih mengalami kenaikan harga adalah daging sapi karena keterbatasan pasokan, dan pemerintah telah berupaya untuk menstabilkan harga daging tersebut.
Namun, kalaupun harga daging sapi belum stabil hingga akhir April, diperkirakan komoditas ini tidak menyumbang inflasi terlalu tinggi karena hanya memberikan andil 0,06 persen terhadap inflasi.
"Saya kira masih deflasi, karena peranannya tidak sampai 100 persen dari konsumsi kita," ujar Sasmito.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Maret 2013 mencapai 0,63 persen atau relatif tinggi dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir.
Tetapi, angka inflasi Maret 0,63 persen tersebut, masih lebih rendah dari inflasi Februari yang mencapai 0,75 persen atau Januari yang tercatat sebesar 1,03 persen.
Salah satu penyebab tingginya inflasi pada awal tahun adalah kenaikan harga komoditas bawang putih, bawang merah dan daging sapi di berbagai daerah akibat pembatasan impor produk hortikultura.
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Maret 2013 telah mencapai 2,43 persen, dan inflasi secara tahunan "year on year" (yoy) 5,9 persen. Sedangkan inflasi komponen inti 0,13 persen dan yoy 4,21 persen.
Pemerintah dalam APBN 2013 memberikan asumsi laju inflasi 4,9 persen, sedangkan Bank Indonesia memberikan kisaran 4,5 persen plus minus satu persen untuk perkiraan inflasi tahun ini.
BPS: April berpotensi deflasi
17 April 2013 15:09 WIB
Ilustrasi Badan Pusat Statistik (BPS). (ANTARA/Andika Wahyu)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: