Caracas (ANTARA News) - Presiden terpilih Venezuela, Nicolas Maduro, berjanji akan memerangi fasisme "dengan keras", dan menyatakan tidak membiarkan pihak oposisi menyebarkan kerusuhan di ibu kota Venezuela, Caracas, melalu pawai protes.
Ia juga menuduh calon presiden dari sayap-kanan Henrique Capriles dan kelompok yang mendukung dia bertanggung-jawab atas bentrokan rusuh pasca-pemilihan umum pada Selasa, sehingga menewaskan tujuh orang.
"Pertemuan terbuka di pusat kota Karakas takkan diperkenankan. Saya takkan mengizinkannya. Saya akan memerangi fasisme dan mereka yang menyerang demokrasi dengan keras. Jika mereka ingin menggulingkan saya, mereka dapat datang menangkap saya," kata Maduro di dalam satu acara di Negara Bagian Miranda, tempat Capriles dua kali menjadi gubernur.
"Kami menyeru rakyat agar berpegang pada hasil 14 April. Setiap orang harus siaga, tanpa kehilangan kedamaian dan kegembiraan. Mereka tak bisa mengambil dari kita hak untuk mencintai dan bergembira, buat kita dan buat anak-anak kita. Kami menolak kekerasan," kata Maduro sebagaimana dikutip Xinhua, di Jakarta, Rabu.
"Apa yang kami pertahankan ialah sesuatu yang sangat penting, apa yang kami pertahankan ialah warisan dari raksasa yang mendukung kita, Simon Bolivar --yang dihidupkan kembali melalui tangan Hugo Chavez dan kebangkitan rakyat Venezuela," katanya.
Presiden terpilih tersebut mengatakan "ini adalah kemenangan rakyat, undang-undang dasar, transparan, adil dan berharga. Kami akan mempertahankannya sebagaimana yang sedang kami lakukan. Cara terbaik untuk mempertahankannya ialah keluar dan memerintah, itu lah yang sedang kami kerjakan."
Maduro mengatakan rencana protes oposisi tersebut "bukan rencana yang demokratis, itu adalah kudeta, itu adalah rencana untuk merusak kestabilan negeri".
(C003)
Presiden terpilih Venezuela berjanji perangi fasisme "dengan keras"
17 April 2013 11:44 WIB
Penjabat Presiden sekaligus calon presiden Venezuela Nicolas Maduro (REUTERS/Tomas Bravo)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: