Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, Direktur Utama PT Inalum, Danny Praditya mengatakan peningkatan produksi aluminium akan dicapai dengan melakukan pot upgrading dan pot optimization yang dijadwalkan akan rampung pada akhir tahun ini.
Dengan pot upgrading dan pot optimization, kata Danny, secara keseluruhan smelter Kuala Tanjung, yang saat ini dapat memproduksi 250 ribu ton aluminium per tahun, akan mengalami peningkatan produksi hingga mencapai kapasitas 300 ribu ton.
Baca juga: Kemenperin: Hilirisasi dilihat dari nilai tambah bukan kepemilikan
Baca juga: Kemenkeu minta pembangunan smelter dipercepat hingga akhir 2023
"Untuk greenfield atau untuk brownfield dibutuhkan tambahan kurang lebih 800 megawatt di Kuala Tanjung sementara untuk greenfield di Mempawah, Kalimantan Barat, untuk diintegrasikan dengan smelter grade alumina refinery dan bauksit mine itu kebutuhannya kurang lebih 800 megawatt," ucap Danny.