Caracas (ANTARA News) - Demonstrasi berujung kekerasan menentang hasil Pemilihan Presiden Venezuela untuk menggantikan mendiang presiden Hugo Chavez merenggut tujuh orang meninggal dunia dan 61 orang terluka.

"Hal paling serius dalam aksi kekerasan ini adalah tujuh warga Venezuela meninggal dunia," kata Jaksa Agung Luisa Ortega seperti dikutip AFP. Di samping 61 terluka, demonstrasi ini juga membuat 135 orang ditangkap.

Demonstrasi penuh kekerasan melanda sebagian Caracas dan kota-kota lainya di negeri itu Senin malam waktu setempat setelah Lembaga Pemilihan Umum Nasional mengumumkan Nicolas Maduro sebagai pemenang Pemilu dan menolak tuntutan penghitungan kembali hasil suara Pemilu.

Kandidat kubu oposisi Henrique Capriles menyebut kemenangan tipis Maduro sebagai tidak sah dan menyeru pendukungnya melancarkan demonstrasi damai menentang keputusan lembaga pemilu itu.

Maduro membalas penyataan Capriles ini dengan menuduh oposisi tengah melancarkan kudeta dan menyeru pendukungnya melawan dengan cara damai.

Maduro juga menyatakan tak akan mengizinkan oposisi menggelar pawai di pusat kota Caracas yang rencananya digelar esok Rabu guna menuntut penghitungan ulang. "Kini saatnya untuk bersikap tegas," kata Maduro seperti dikutip AFP.