Kutai Timur usulkan UN SMA pekan depan
16 April 2013 21:53 WIB
Ratusan siswa melakukan senam warkop untuk relaksasi saat jeda istirahat seusai mengerjakan soal ujian nasional (Unas) pada jam pertama di halaman MAN Jombang, Jawa Timur, Selasa (16/4). Relaksasi senam warkop itu dilakukan agar siswa tidak tegang dan mengurangi kantuk saat mengerjakan soal ujian nasional. (FOTO ANTARA/Syaiful Arif)
Sangatta (ANTARA News) - Panitia Pelaksanaan Ujian Nasional Kabupaten Kutai Timur segera mengajukan usulan ke Provinsi Kalimantan Timur dan panitia pusat di Jakarta agar pelaksanaan UN tingkat SMA/SMK sederajat dimulai 22 April 2013.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, Wagiman, dihubungi Antara, Selasa malam, mengatakan pihaknya baru menggelar rapat khusus membahas usulan penundaan UN dari jadwal, Kamis (18/4), dimundurkan mulai Senin (22/4).
"Usulan kami UN digelar Senin sampai Jumat (22-26/4) dengan beberapa pertimbangan, sedangkan materi ujian tetap seperti jadwal semula. Usulan segera kami sampaikan ke Provinsi dan Jakarta," katanya.
Menurut Wagiman, ada beberapa pertimbangan dan alasan mengusulkan UN diundur menjadi Senin pekan depan, pertama hingga Selasa malam pukul 21.00 Wita, belum ada informasi mengenai naskah soal ujian.
"Kami belum mendapat kabar, apakah naskah soal UN malam ini atau besok (Rabu) seluruhnya sampai atau belum. Belum lagi diperlukan waktu untuk distribusi naskah soal ke kecamatan-kecamatan. Belum ada jaminan UN bisa dimulai Kamis (18/4)," ujarnya.
Kalau soal UN tiba di Sangatta, ibu kota Kabupaten Kutai Timur, Rabu, katanya, pihaknya juga tidak bisa menjamin apakah seluruh soal akan terdistribusi dengan lancar sampai ke rayon-rayon.
Hal itu mengingat geografis dan beberapa kawasan di Kutai Timur terisolisasi, sehingga menyulitkan dari sisi transportasinya. Kemudian kondisi jalan di berbagai wilayah rusak dan sulit dilalui saat hujan seperti sekarang.
"Seperti wilayah pesisir Sangkulirang saat kondisi normal bisa dilalui selama 5-6 jam. Begitu juga wilayah pedalaman Muara Bengkal dan Muara Wahau kalau perjalanan kendaraan lancar memerlukan 6-8 jam dan jika hujan lebih lama lagi.
"Transportasi dari kota Sangatta menuju rayon-rayon tempat dilaksanakannya UN cukup sulit. Bahkan bisa bermalam di jalan jika terjadi hujan. Belum kendala antrean kendaraan di jalan rusak," kata Wagiman menambahkan.
Kalau UN tingkat SMA/SMK sederajat dilaksanakan Senin (22/4), diharapkan hasilnya akan lebih baik karena persiapan panitia dan siswa peserta juga maksimal.
"Sedangkan kalau dipaksanakan mulai Kamis (18/4), mungkin saja bisa dilakukan, tetapi tidak menjamin apakah seluruh soal bisa didistribusikan atau tidak?" ucapnya balik bertanya.
Dia berharap pihak Provinsi Kaltim dan panitia pusat di Jakarta menyetujui usulan penundaan pelaksanaan UN tersebut, dengan harapan seluruh soal telah sampai hingga rayon dan pelaksanaannya akan lebih baik. (KR-ADI/T007)
Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, Wagiman, dihubungi Antara, Selasa malam, mengatakan pihaknya baru menggelar rapat khusus membahas usulan penundaan UN dari jadwal, Kamis (18/4), dimundurkan mulai Senin (22/4).
"Usulan kami UN digelar Senin sampai Jumat (22-26/4) dengan beberapa pertimbangan, sedangkan materi ujian tetap seperti jadwal semula. Usulan segera kami sampaikan ke Provinsi dan Jakarta," katanya.
Menurut Wagiman, ada beberapa pertimbangan dan alasan mengusulkan UN diundur menjadi Senin pekan depan, pertama hingga Selasa malam pukul 21.00 Wita, belum ada informasi mengenai naskah soal ujian.
"Kami belum mendapat kabar, apakah naskah soal UN malam ini atau besok (Rabu) seluruhnya sampai atau belum. Belum lagi diperlukan waktu untuk distribusi naskah soal ke kecamatan-kecamatan. Belum ada jaminan UN bisa dimulai Kamis (18/4)," ujarnya.
Kalau soal UN tiba di Sangatta, ibu kota Kabupaten Kutai Timur, Rabu, katanya, pihaknya juga tidak bisa menjamin apakah seluruh soal akan terdistribusi dengan lancar sampai ke rayon-rayon.
Hal itu mengingat geografis dan beberapa kawasan di Kutai Timur terisolisasi, sehingga menyulitkan dari sisi transportasinya. Kemudian kondisi jalan di berbagai wilayah rusak dan sulit dilalui saat hujan seperti sekarang.
"Seperti wilayah pesisir Sangkulirang saat kondisi normal bisa dilalui selama 5-6 jam. Begitu juga wilayah pedalaman Muara Bengkal dan Muara Wahau kalau perjalanan kendaraan lancar memerlukan 6-8 jam dan jika hujan lebih lama lagi.
"Transportasi dari kota Sangatta menuju rayon-rayon tempat dilaksanakannya UN cukup sulit. Bahkan bisa bermalam di jalan jika terjadi hujan. Belum kendala antrean kendaraan di jalan rusak," kata Wagiman menambahkan.
Kalau UN tingkat SMA/SMK sederajat dilaksanakan Senin (22/4), diharapkan hasilnya akan lebih baik karena persiapan panitia dan siswa peserta juga maksimal.
"Sedangkan kalau dipaksanakan mulai Kamis (18/4), mungkin saja bisa dilakukan, tetapi tidak menjamin apakah seluruh soal bisa didistribusikan atau tidak?" ucapnya balik bertanya.
Dia berharap pihak Provinsi Kaltim dan panitia pusat di Jakarta menyetujui usulan penundaan pelaksanaan UN tersebut, dengan harapan seluruh soal telah sampai hingga rayon dan pelaksanaannya akan lebih baik. (KR-ADI/T007)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: