Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia akan melakukan skrining terhadap produk makanan impor asal Jepang menyusul keputusan negara tersebut untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh.

Produk-produk makanan dari Jepang yang dianggap berisiko tinggi akan menjalani inspeksi (pengawasan) Tingkat 4 untuk material radioaktif, ujar Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, dalam pernyataannya pada Rabu (23/8).

"Kementerian mengetahui kegelisahan konsumen terkait hal ini," ujarnya.

Muhammad Radzi mengatakan bahwa Divisi Keamanan dan Kualitas Pangan di kementerian tersebut sebelumnya memantau produk-produk makanan impor dari Jepang mulai Mei 2011 hingga April 2012 menyusul gempa bumi yang melumpuhkan pembangkit listrik itu.

Dia menambahkan bahwa produk-produk makanan impor utama dari Jepang ke Malaysia adalah ikan dan produk ikan, disusul buah-buahan, sayuran, serta makanan dan minuman olahan.

Jepang berencana membuang sekitar 1,3 juta ton air limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi pada 2011.

Jepang membangun sebuah terowongan bawah air yang membentang dari wilayah pesisirnya hingga Samudra Pasifik untuk tujuan tersebut.