"Kemenparekraf sangat mengapresiasi organisasi ini yang selalu melakukan inovasi sejak pasca pandemi dengan membuat CHSE Wisata Selam," kata Direktur Wisata Minat Khusus di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Itok Parikesit dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung dari 21 hingga 24 Agustus di Bali itu memberikan beberapa topik pelatihan terkait dengan penanganan medis penyelam seperti fisiologi bawah air, kebugaran untuk menyelam, penyakit dekompresi, manajemen klinis pra-rumah sakit dan definitif yang terkait, operasi di daerah terpencil, binatang laut berbahaya, dan keselamatan di ruang hiperbarik,
Dalam kegiatan itu, turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenparekraf dengan pihak organisasi untuk melakukan assesment hyperbaric chamber di Manado, Labuan Bajo dan destinasi wisata unggulan lainnya.
Lebih dari 50 peserta terpilih dari berbagai latar belakang medis, termasuk dokter, perawat, teknisi medis, dan profesional selam dari berbagai destinasi wisata selam di Indonesia, mengikuti pelatihan intensif selama empat hari yang mencakup berbagai aspek medis terkait penyelaman.
Baca juga: Kemenparekraf bersama GIPI gelar WITF 2024 untuk promosikan pariwisata
Baca juga: Regulasi perizinan satu pintu konser musik masuk tahap finalisasi
Baca juga: Menparekraf: ArtMoments Jakarta dukung ekosistem ekonomi kreatif
Baca juga: Kemenparekraf dukung pengembangan kekayaan intelektual gim lokal