Mendikbud lapor ke Presiden soal keterlambatan UN
16 April 2013 16:51 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh (kiri), Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo (kanan) dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono (kedua kanan) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/4). (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh melaporkan secara langsung terkait keterlambatan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di 11 Provinsi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
"Hari ini memang saya akan melaporkan kepada Bapak Presiden dan Papak Presiden pengen tahu kesiapan yang akan dilakukan Kamis," katanya.
Ujian nasional di 11 provinsi ditunda hingga Kamis (18/4) nanti akibat keterlambatan percetakan soal dari PT Ghalia Indonesia Printing (GIP).
Menurut dia, penundaan yang terjadi tersebut benar-benar karena kesalahan percetakan. "Keterlambatan itu apabila diceritakan apa adanya murni dari percetakan," katanya.
Ia menceritakan dirinya baru mengetahui akan adanya keterlambatan pihak percetakan ujian nasional pada Kamis (11/4). Dirinya kala itu langsung berkoordinasi dan kemudian meluncur ke percetakan PT GIP untuk mengomandani secara langsung.
Usaha memepercepat telah dilakukan, namun sayang, menurut dia, tetap tidak bisa mengejar waktu pembagian soal ujian nasional ke sekolah-sekolah tersebut.
PT GIP tersebut merupakan salah satu dari pemenang tender percetakan soal ujian. Dari keenam perusahaan pemenang tender, hanya PT GIP yang tidak dapat memenuhi waktu yang ditetapkan.
Akibatnya sekolah di 11 provinsi tidak bisa memperoleh naskah ujian nasional tepat pada waktu.
M Nuh mengatakan, dalam kesempatan itu dirinya kemudian memutuskan untuk menunda pelaksanaan ujian nasional di 11 provinsi tersebut, dari semula Senin (15/4) menjadi Kamis (18/4).
"Hari ini memang saya akan melaporkan kepada Bapak Presiden dan Papak Presiden pengen tahu kesiapan yang akan dilakukan Kamis," katanya.
Ujian nasional di 11 provinsi ditunda hingga Kamis (18/4) nanti akibat keterlambatan percetakan soal dari PT Ghalia Indonesia Printing (GIP).
Menurut dia, penundaan yang terjadi tersebut benar-benar karena kesalahan percetakan. "Keterlambatan itu apabila diceritakan apa adanya murni dari percetakan," katanya.
Ia menceritakan dirinya baru mengetahui akan adanya keterlambatan pihak percetakan ujian nasional pada Kamis (11/4). Dirinya kala itu langsung berkoordinasi dan kemudian meluncur ke percetakan PT GIP untuk mengomandani secara langsung.
Usaha memepercepat telah dilakukan, namun sayang, menurut dia, tetap tidak bisa mengejar waktu pembagian soal ujian nasional ke sekolah-sekolah tersebut.
PT GIP tersebut merupakan salah satu dari pemenang tender percetakan soal ujian. Dari keenam perusahaan pemenang tender, hanya PT GIP yang tidak dapat memenuhi waktu yang ditetapkan.
Akibatnya sekolah di 11 provinsi tidak bisa memperoleh naskah ujian nasional tepat pada waktu.
M Nuh mengatakan, dalam kesempatan itu dirinya kemudian memutuskan untuk menunda pelaksanaan ujian nasional di 11 provinsi tersebut, dari semula Senin (15/4) menjadi Kamis (18/4).
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: