Pemberlakuan PJJ tersebut bertujuan untuk mengurangi kemacetan saat penyelenggaraan rangkaian KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta.
Heru menegaskan anak sekolah di luar wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) dan Jakarta Selatan (Jaksel) tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa di sekolah.
Baca juga: Ini rute alternatif yang bisa dilalui saat KTT ASEAN
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk 75 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta yang bekerja di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.Baca juga: Ini rute alternatif yang bisa dilalui saat KTT ASEAN
"Termasuk juga menerapkan 'work from home' menjadi 75 persen khususnya di lingkungan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan," ujar Heru.
Heru mengimbau agar sektor swasta bisa menyesuaikan karena Polda Metro Jaya juga menerapkan buka-tutup rute lalu lintas selama KTT ASEAN. Ia pun akan bertemu dengan asosiasi perusahaan untuk membicarakan hal itu.
"Bahkan, ada sebagian jalan yang akan tertutup total dalam dua jam sehingga tidak nyaman pada 5-7 September. Saya minta atur masing-masing," kata dia.
Baca juga: HBKB pada 3 September ditiadakan untuk sambut KTT ASEAN
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, jalan yang dilintasi delegasi negara KTT ASEAN akan ditutup selama kurang lebih dua jam.Baca juga: HBKB pada 3 September ditiadakan untuk sambut KTT ASEAN
Prinsip pelaksanaan manajemen rekayasa lalu lintasnya, kata Syafrin, yakni pada saat delegasi menuju ke tempat-tempat kegiatan.
"Misal delegasi berangkat jam 7 pagi, maka jam 6.30 WIB sampai jam 08.30 WIB itu ada penutupan jalan," ujar Syafrin.
Baca juga: DKI terapkan rekayasa lalu lintas di 29 ruas jalan saat KTT ASEAN
Baca juga: DKI terapkan rekayasa lalu lintas di 29 ruas jalan saat KTT ASEAN