Pemerintah dukung PWRI agar tetap produktif meski telah pensiun
23 Agustus 2023 17:24 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menyerahkan Tanda Kehormatan Wredatama kepada para anggota PWRI di Jakarta, Rabu (23/8/2023) (ANTARA/Bayu Saputra)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) penting didukung guna menunjang produktivitas para pensiunan.
“Organisasi ini menurut saya perlu dilestarikan dengan dukungan pemerintah, terutama agar mereka masih bisa memberikan sumbangsih kepada negara walaupun sudah memasuki masa pensiun,” kata Menko PMK Muhadjir dalam acara HUT ke-61 PWRI di Jakarta, Rabu.
Menko Muhadjir menjelaskan para anggota PWRI yang telah memasuki usia 60 tahun bukan berarti tidak produktif. Justru organisasi seperti PWRI mampu menjadi wadah bagi mereka untuk terus produktif berkreasi serta membangun jaringan komunikasi satu sama lain.
“Walaupun sudah termasuk tidak usia produktif, tapi juga masih banyak yang produktif, termasuk para anggota PWRI ini,” ujarnya.
Adapun para PWRI merupakan organisasi perkumpulan pensiunan atau Purna Bakti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang telah berbadan hukum.
Sebagai wadah tunggal anggota para pensiunan, PWRI telah mendeklarasikan untuk melakukan perubahan sistem keanggotaan stelsel aktif menjadi sistem keanggotaan stelsel pasif berdasarkan Musyawarah Nasional (Munas) PWRI ke XIV pada tahun 2021.
Baca juga: PWRI kuatkan konsolidasi organisasi dan pemberdayaan anggota
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Pengurus Besar PWRI Marzuki Usman mengatakan organisasi diarahkan untuk menyediakan forum khusus serta mensejahterakan para anggota yang telah berkontribusi bagi bangsa.
Hal itu mengingat masih ada para pensiunan yang masih mengalami kesulitan ekonomi dan kesehatan. Ia mencontohkan masih banyak pensiunan yang terjerat masalah ekonomi, seperti pinjaman online (pinjol), hingga yang harus menggadaikan SK pensiunnya.
Oleh karena itu PWRI mencoba membantu melalui beberapa langkah strategis, seperti Pos Daya dan Silver College.
“Tugas pokok kita adalah mendukung kebijakan pemerintah dan mensejahterakan para anggota PWRI, sehingga mereka dalam kehidupannya bisa tata tentram dan,” kata Marzuki.
Sejauh ini PWRI telah memberdayakan anggotanya dengan membantu pengembalian Taperum, uang muka perumahan sejumlah 302 ribu pensiunan PNS pada tahun 2015 - 2020. Upaya itu ditempuh dengan menelusuri data pensiunan PNS atau ahli waris yang sudah meninggal.
Baca juga: BP Tapera siap cairkan dana Taperum PNS pensiunan Januari-April 2021
Baca juga: BP Tapera - PWRI jalin kerja sama guna kelengkapan data pensiun
“Organisasi ini menurut saya perlu dilestarikan dengan dukungan pemerintah, terutama agar mereka masih bisa memberikan sumbangsih kepada negara walaupun sudah memasuki masa pensiun,” kata Menko PMK Muhadjir dalam acara HUT ke-61 PWRI di Jakarta, Rabu.
Menko Muhadjir menjelaskan para anggota PWRI yang telah memasuki usia 60 tahun bukan berarti tidak produktif. Justru organisasi seperti PWRI mampu menjadi wadah bagi mereka untuk terus produktif berkreasi serta membangun jaringan komunikasi satu sama lain.
“Walaupun sudah termasuk tidak usia produktif, tapi juga masih banyak yang produktif, termasuk para anggota PWRI ini,” ujarnya.
Adapun para PWRI merupakan organisasi perkumpulan pensiunan atau Purna Bakti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang telah berbadan hukum.
Sebagai wadah tunggal anggota para pensiunan, PWRI telah mendeklarasikan untuk melakukan perubahan sistem keanggotaan stelsel aktif menjadi sistem keanggotaan stelsel pasif berdasarkan Musyawarah Nasional (Munas) PWRI ke XIV pada tahun 2021.
Baca juga: PWRI kuatkan konsolidasi organisasi dan pemberdayaan anggota
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Pengurus Besar PWRI Marzuki Usman mengatakan organisasi diarahkan untuk menyediakan forum khusus serta mensejahterakan para anggota yang telah berkontribusi bagi bangsa.
Hal itu mengingat masih ada para pensiunan yang masih mengalami kesulitan ekonomi dan kesehatan. Ia mencontohkan masih banyak pensiunan yang terjerat masalah ekonomi, seperti pinjaman online (pinjol), hingga yang harus menggadaikan SK pensiunnya.
Oleh karena itu PWRI mencoba membantu melalui beberapa langkah strategis, seperti Pos Daya dan Silver College.
“Tugas pokok kita adalah mendukung kebijakan pemerintah dan mensejahterakan para anggota PWRI, sehingga mereka dalam kehidupannya bisa tata tentram dan,” kata Marzuki.
Sejauh ini PWRI telah memberdayakan anggotanya dengan membantu pengembalian Taperum, uang muka perumahan sejumlah 302 ribu pensiunan PNS pada tahun 2015 - 2020. Upaya itu ditempuh dengan menelusuri data pensiunan PNS atau ahli waris yang sudah meninggal.
Baca juga: BP Tapera siap cairkan dana Taperum PNS pensiunan Januari-April 2021
Baca juga: BP Tapera - PWRI jalin kerja sama guna kelengkapan data pensiun
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: