Boston, Amerika Serikat (ANTARA News) - Dua ledakan yang mengguncang lomba Boston Marathon pada Senin waktu setempat telah menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 138 orang, demikian laporan media dan pejabat.

Polisi setempat mengatakan jumlah korban jiwa naik jadi tiga, termasuk seorang anak lelaki yang berusia delapan tahun, kata CNN. Sedikitnya 17 orang berada dalam kondisi kritis dan 10 orang harus diamputasi.

Kedua ledakan itu terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat (Selasa, 02.00 WIB) dan meledak dalam selisih waktu beberapa detik di dekat garis finis Boston Marathon.

Korban cedera tampaknya adalah penonton yang telah berkumpul di lokasi, kata media setempat, WCVB.com, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Banyak pelari akan memasuki finis, ketika bola api dan asap membubung dari belakang penonton yang bersorak dan barisan bendera yang mewakili negara peserta, demikian rekaman video dari lokasi ledakan.

Tepuk sorak berubah jadi teriakan dan kepanikan.

Belum ada orang yang ditangkap dan pejabat Gedung Putih mengatakan masih harus dipastikan apakah serangan itu dilancarkan dari satu sumber dalam atau luar negeri.

Seorang pejabat FBI mengatakan di Boston penyelidikan pidana telah dilancarkan, yang memiliki potensi menjadi penyelidikan "teroris".

Penerjemah: Chaidar Abdullah