Moskow (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan bawa Moskow bisa menduduki Ossetia Selatan dan Abkhazia, wilayah Georgia yang memisahkan diri.

"Keinginan untuk bergabung dengan Rusia masih tinggi di Abkhazia dan Ossetia Selatan," kata mantan presiden Rusia itu dalam sebuah tulisan yang diterbitkan surat kabar Argumenty I Fakty pada Rabu.

"Sangat memungkinkan melakukannya jika ada alasan yang tepat itu itu," kata Medvedev, yang menyebut dirinya sebagai politisi Rusia paling kritis sejak Rusia menyerbu Ukraina pada Februari 2022.

Georgia kehilangan kekuasaan di dua kawasan tersebut sejak runtuhnya Uni Soviet. Moskow mengakui kemerdekaan mereka pada 2008, menyusul upaya Georgia untuk menguasai kembali Ossetia Selatan dengan kekuatan militer --yang kemudian memicu serangan balik dari Rusia.

Meski hubungan Rusia dengan Georgia sudah mulai membaik, Medvedev menuduh kalangan Barat menciptakan ketegangan dengan rencana untuk menerima Georgia bergabung dengan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

"Kita tidak akan menunggu ketika kekhawatiran kami menjadi nyata," kata Medvedev dalam artikel yang dimuat untuk menyambut peringatan 15 tahun pengakuan kemerdekaan wilayah tersebut.

Para pejabat Georgia sebelumnya sudah berulang kali menyatakan komitmen untuk bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS itu, dengan harapan bisa menjaga kedaulatan teritorial mereka.

Rusia pada September tahun lalu mendeklarasikan bergabungnya empat provinsi di Ukraina, yaitu Donetsk, Luhanks, Kherson dan Zaporizhzhia, tapi tidak ada yang diakui dunia internasional.


Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia kembalikan fasilitas bebas visa untuk warga Georgia

Baca juga: Ribuan warga Georgia peringati satu tahun protes anti-Kremlin




Jelang kenaikan pajak, warga Turki padati Georgia beli ponsel pintar