CEO YCP: Pendidikan kunci utama kesetaraan gender
23 Agustus 2023 00:32 WIB
Chief Executive Officer (CEO) Yayasan CARE Peduli (YCP) Bonaria Siahaan saat ditemui dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-5 YCP, di Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam. ANTARA/ Anita Permata Dewi.
Jakarta (ANTARA) - Chief Executive Officer (CEO) Yayasan Care Peduli (YCP) Bonaria Siahaan mengatakan pendidikan menjadi kunci utama dalam mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia.
"Pendidikan menjadi penting. Akses pendidikan itu menjadi penting banget buat perempuan supaya bisa punya kapasitas bersuara dan bahkan bisa jadi pemimpin," kata Bonaria Siahaan saat ditemui dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-5 YCP di Jakarta, Selasa malam.
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk memasukkan nilai-nilai mengenai kesetaraan gender ke dalam kurikulum yang sudah ada.
Baca juga: Wagub Lampung: Kualitas dan afirmasi politik penting bagi perempuan
Bonaria Siahaan menceritakan bahwa upaya ini tidak mudah. Penerapan nilai-nilai kesetaraan gender dalam materi bimbingan dan konseling (BK) ini awalnya dilakukan dengan mengedukasi gurunya terlebih dulu, setelah itu edukasi kepada para murid.
"Pertama, gurunya dulu yang harus di-edukasi untuk mau memasukkan pemahaman mengenai kesetaraan gender ke dalam materi bimbingan dan konseling. BK itu integrated ke dalam kurikulum tersebut," kata Bonaria Siahaan.
Dia menambahkan, bahwa dalam materi BK itu ada pembedaan peran laki-laki dan perempuan, sehingga membutuhkan waktu untuk merubah paradigma guru BK soal kesetaraan gender.
Baca juga: Puan minta WAIPA upayakan politik yang inklusif kepemimpinan perempuan
"Padahal kita mengajarkan kesetaraan, jadi merubah itu kan butuh proses," katanya.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah sudah mengadopsi upaya yang dilakukan YCP dan mulai menerapkan-nya ke beberapa sekolah lainnya.
"Jadi bertahap ya, karena ini kan (terkendala) anggaran juga," katanya.
Yayasan Care Peduli (YCP) merupakan organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pengelolaan risiko bencana, dan kesetaraan gender, dan inklusi sosial.
Baca juga: Komnas Perempuan apresiasi komitmen Kemenag cegah kekerasan seksual
"Pendidikan menjadi penting. Akses pendidikan itu menjadi penting banget buat perempuan supaya bisa punya kapasitas bersuara dan bahkan bisa jadi pemimpin," kata Bonaria Siahaan saat ditemui dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-5 YCP di Jakarta, Selasa malam.
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk memasukkan nilai-nilai mengenai kesetaraan gender ke dalam kurikulum yang sudah ada.
Baca juga: Wagub Lampung: Kualitas dan afirmasi politik penting bagi perempuan
Bonaria Siahaan menceritakan bahwa upaya ini tidak mudah. Penerapan nilai-nilai kesetaraan gender dalam materi bimbingan dan konseling (BK) ini awalnya dilakukan dengan mengedukasi gurunya terlebih dulu, setelah itu edukasi kepada para murid.
"Pertama, gurunya dulu yang harus di-edukasi untuk mau memasukkan pemahaman mengenai kesetaraan gender ke dalam materi bimbingan dan konseling. BK itu integrated ke dalam kurikulum tersebut," kata Bonaria Siahaan.
Dia menambahkan, bahwa dalam materi BK itu ada pembedaan peran laki-laki dan perempuan, sehingga membutuhkan waktu untuk merubah paradigma guru BK soal kesetaraan gender.
Baca juga: Puan minta WAIPA upayakan politik yang inklusif kepemimpinan perempuan
"Padahal kita mengajarkan kesetaraan, jadi merubah itu kan butuh proses," katanya.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah sudah mengadopsi upaya yang dilakukan YCP dan mulai menerapkan-nya ke beberapa sekolah lainnya.
"Jadi bertahap ya, karena ini kan (terkendala) anggaran juga," katanya.
Yayasan Care Peduli (YCP) merupakan organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pengelolaan risiko bencana, dan kesetaraan gender, dan inklusi sosial.
Baca juga: Komnas Perempuan apresiasi komitmen Kemenag cegah kekerasan seksual
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: