Binjai, Sumut (ANTARA News) - Antisipasi kemungkinan kecurangan ujian nasional yang dilakukan siswa, para guru di Kota Binjai, Sumatera Utara, memeriksa tas maupun alat komunikasi peserta.

"Kita melakukan antisipasi terhadap tas para siswa yang mengikuti ujian nasional," kata Kepala Sekolah SMA Negeri Tujuh Kota Binjai, Khaidir Nasution di Binjai, Senin.

Sebelumnya para siswa melaksanakan apel pagi, di halaman sekolah dan diberikan pengarahan, usai itu mereka masuk ke ruangan sekolah, katanya.

Seluruh siswa sebelum masuk ke ruangan diminta untuk meninggalkan tas dan alat komunikasi di luar ruang kelas.

Sementara siswa yang masih membawa alat komunikasi ke dalam ruang kelas juga diminta meletakkan alat komunikasinya di meja pengawas ujian nasional.

Khaidir juga menyampaikan bahwa untuk lembaran soal ujian terdapat kekurangan terutama untuk ujian IPA, rata-rata ada enam lembar soal ujian yang masih kurang, sehingga pelaksanaan ujian harus ditunda.

Selain itu pihak sekolah maupun panitia harus menunggu pihak keamanan agar bisa menambah jumlah soal yang kurang dan pelaksaan ujian nasional bisa disegerakan, katanya.

Ujian nasional untuk kota Binjai diikuti 6.401 peserta, dengan rincian SMA sebanyak 2.912 siswa, SMK 3.141 siswa dan MA diikuti 348 siswa, yang dilaksanakan di 49 sekolah yang ada di kota Binjai.

Sementara itu salah seorang siswa SMA Taman Siswa Kota Binjai Fauzan yang ditemui menjelaskan, di sekolahnya ada 69 siswa jurusan IPS yang tidak bisa mengikuti ujian nasional.

"Kami masih menunggu lembar soal ujian nasional bidang studi bahasa Indonesia," katanya

Secara terpisah Kepala Sekolah SMA Taman Siswa, Ki Raharjo mengatakan, pihak sekolah belum berani memutuskan apakah siswa peserta ujian akan dipulangkan atau mengikuti ujian susulan.

"Kita masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan terkait adanya kekurangan soal ujian nasional bidang studi bahasa Indonesia ini," katanya. (KR-IFZ/Z002)