Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut hingga Selasa (22/8) banjir yang dipicu curah hujan tinggi di Kabupaten Aceh Tenggara berdampak terhadap 8.101 jiwa atau 2.230 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 59 desa di kabupaten itu.

Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Selasa, mengatakan informasi terbaru yang didapatkan dari BPBD Aceh Tenggara bahwa beberapa lokasi masih tergenang air, dan daerah terdampak sebanyak 10 kecamatan meliputi 59 desa.

“Kondisi terakhir saat ini sebagian lokasi masih tergenang air,” kata Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBA.

Baca juga: Korban banjir di Aceh Tenggara terus bertambah, capai 7.313 jiwa

Ia menjelaskan banjir luapan daerah aliran sungai yang dipicu intensitas hujan tinggi di Aceh Tenggara tersebut, terjadi sejak Kamis (17/8) malam. Hingga saat ini, BPBD Aceh Tenggara terus melakukan upaya penanggulangan dan pendataan terhadap korban atau warga terdampak.

“Pengungsi sebanyak 326 jiwa dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” ujarnya.

Menurut Ilyas, BPBD Aceh Tenggara telah memasang tenda dan hidran umum untuk air bersih di beberapa lokasi banjir. Pemkab Aceh Tenggara juga sudah menyerahkan bantuan darurat berupa beras, gula pasir, selimut, sarung, mi instan, makanan siap saji dan roti.

Selain itu, pihaknya juga telah menurunkan tiga unit ekskavator ke lokasi untuk penanggulangan bencana banjir, serta melakukan pembersihan fasilitas umum termasuk MIN Desa Terutung Payung yang berlumpur.

Daerah terdampak banjir meliputi Kecamatan Bambel sebanyak 23 gampong (desa), Lawe Sumur sebanyak enam gampong, Semadam
sebanyak lima gampong, serta Kecamatan Bukit Tusam sebanyak delapan gampong.

Baca juga: BPBD Aceh Tenggara siagakan tenda hingga air untuk pengungsi banjir

Baca juga: Korban terdampak banjir Aceh Tenggara bertambah


Selanjutnya, Kecamatan Lawe Bulan sebanyak lima gampong, Babussalam tiga gampong, Tanoh Alas dua gampong, Lawe Sigala-Gala
empat gampong, Lawe Alas dua gampong, dan satu gampong di Kecamatan Babul Rahmah.

Selain merendam rumah warga, kata dia, peristiwa ini juga menyebabkan jembatan Gampong Kuta Buluh tersumbat, tanggul Sungai Lawe Kinga, dan Sungai Lawe Alas jebol.

Selain itu, beberapa sekolah dasar dan masjid terendam air dan berlumpur, jembatan tersumbat dan putus. Banjir juga merusak lahan padi sekitar 746 hektare dan lahan jagung sekitar 119 hektare.