Jakarta (ANTARA) - Yayasan Dian Sastrowardoyo bersama Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) dan Magnifique Indonesia selenggarakan program “Perempuan Inovasi” untuk berdayakan perempuan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Math) di Indonesia.

Dalam konferensi pers peluncuran program “Perempuan Inovasi” di Jakarta, Selasa, Dian Sastrowardoyo mengatakan untuk perempuan muda di Indonesia yang kurang mampu agar dapat memiliki talenta di bidang digital dan teknologi.

Baca juga: Indonesia-Korea upayakan pelatihan berkelanjutan berdayakan perempuan

Menurut sebuah data terbaru, partisipasi perempuan di bidang STEM masih sedikit, sehingga ia bersama dua lembaga yang digandengnya ingin meningkatkan jumlah partisipasi perempuan melalui program pemberdayaan tersebut.

“‘Perempuan Inovasi’ digagas oleh kami bertiga untuk membantu para perempuan muda Indonesia mengembangkan potensinya melalui program kolaborasi dan pelatihan,” kata Dian Sastrowardoyo selaku pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo dan salah satu inisiator program “Perempuan Inovasi”.

Menurut Dian, bidang STEM saat ini masih didominasi oleh lelaki. Ada banyak faktor yang menyebabkan perempuan cenderung memilih bidang selain STEM untuk kariernya, mulai dari faktor eksternal hingga internal.

Oleh sebab itu, Dian bersama Markoding dan Magnifique ingin mendorong para perempuan, khususnya perempuan muda di Indonesia untuk berkarier di bidang STEM. “Perempuan Inovasi” menawarkan beragam pelatihan dan pendidikan nonformal bagi perempuan untuk belajar seputar dunia digital dan teknologi.

Adapun melalui program “Perempuan Inovasi”, peserta akan mendapatkan pendidikan mengenai kesetaraan gender, keterampilan teknis (coding dan desain UI/UX), soft skill, dan keterampilan yang diperlukan di abad ke - 21. Mereka akan diajarkan mengenai metodologi pemahaman, pemecahan masalah, penerapan praktik, dan pembelajaran terkait perencanaan bisnis.

Nantinya, peserta dengan kinerja terbaik akan menerima beasiswa “Digital Bootcamp” serta mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Peserta juga akan mendapatkan sertifikat, kesempatan untuk membangun koneksi, memiliki portofolio proyek berdampak sosial, serta menyiapkan mereka agar dapat terjun langsung ke dunia kerja.

“Kita berkolaborasi meluncurkan beasiswa program ‘Perempuan Inovasi’. Ini beasiswa keterampilan digital untuk perempuan seluruh Indonesia dengan minimal usia 12 tahun,” kata salah satu pendiri dan pemimpin di Markoding Amanda Simanjutak.

Sementara itu, program tersebut telah diadakan sejak tahun 2022 dan mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia serta telah melatih 4.122 peserta (83,3% perempuan) dan 777 guru (81,7% perempuan) dari 742 sekolah di 27 provinsi di Indonesia. Melalui inisiatif tersebut, mereka meluncurkan 537 proyek inovasi digital dalam bentuk website, aplikasi, dan game.

Tahapan program dimulai dari pendaftaran partisipan di bulan Mei 2023 hingga akhir Juni 2023 kemarin. Sejauh ini, sudah ada 14 ribu pendaftar dengan kuota 8 ribu peserta yang dapat mengikuti kegiatan dari program “Perempuan Inovasi”.

Pelatihan bootcamp untuk 250 peserta terpilih akan dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2023. Selanjutnya, puncak acara “Program Inovasi” akan dilaksanakan pada Demo Day di bulan Januari 2024.

Baca juga: Kementerian PPPA: Perempuan agen perubahan dalam keluarga

Baca juga: BRIN meriset inovasi kepemimpinan perempuan pada lima wilayah

Baca juga: Menteri Bintang ingin perempuan berada dalam ruang pengambil keputusan