DCI proyeksikan pendapatan-laba tumbuh "double digit" pada akhir 2023
22 Agustus 2023 11:53 WIB
Direktur Keuangan dan Corporate Affairs PT DCI Indonesia Tbk (DCII) Evelyn dalam Public Expose DCII di Jakarta, Selasa (21/8/2023). ANTARA/HO-DCII
Jakarta (ANTARA) - Direktur Keuangan dan Corporate Affairs PT DCI Indonesia Tbk (kode saham DCII) Evelyn memproyeksikan pendapatan dan laba bersih perseroan tumbuh double digit sampai akhir 2023 seiring kinerja positif yang telah tercapai selama semester I 2023.
"Kami masih optimis bahwa pertumbuhan pendapatan dan laba bersih ini akan terus tumbuh dan memenuhi proyeksi target. Kami masih memproyeksikan pertumbuhan double digit hingga akhir tahun ini," ujarnya dalam public expose di Jakarta, Selasa.
Selama semester I 2023, DCII membukukan pendapatan yang meningkat 38,12 persen year on year (yoy) menjadi Rp632,8 miliar, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp458,16 miliar.
Perseroan pun mencetak laba bersih yang meningkat 69,38 persen (yoy) menjadi Rp242,2 miliar pada semester I 2023, dari sebelumnya sebesar Rp143 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Selain bertumbuh 38 persen dari sisi pendapatan, EBITDA meningkat 39 persen, serta laba bersih turut meningkat 69 persen, jika dibandingkan dengan semester I 2022. Kinerja ini merupakan hasil dari implementasi inisiatif strategis dan efisiensi operasional yang telah dijalankan," ujar Evelyn.
Selama 2023, ia menyebut fokus utama perseroan untuk tetap memenuhi permintaan pasar layanan pusat data yang terus meningkat dengan melanjutkan proyek ekspansi platform DCI, dengan mengoperasikan enam gedung pusat data berstandar global berkapasitas 82 megawatt (MW).
Sejak beroperasi pada 2013, Evelyn menjelaskan perseroan mempertahankan tingkat ketersediaan layanan pada level 100 persen, artinya tidak terdapat insiden downtime di seluruh fasilitas pusat data yang dioperasikan oleh DCI.
Sehingga, lanjutnya, keberhasilan tersebut menjadikan perseroan sebagai penyedia layanan pusat data pertama di Asia Tenggara yang berhasil meraih Tier-IV Certification of Operational Sustainability (TCOS) dengan predikat Gold dari Uptime Institute.
Selain itu, perseroan juga mendapatkan pengakuan pada tingkat regional sebagai Indonesia Data Center Services Provider of the Year oleh Frost & Sullivan selama empat tahun berturut-turut.
"Kami masih optimis bahwa pertumbuhan pendapatan dan laba bersih ini akan terus tumbuh dan memenuhi proyeksi target. Kami masih memproyeksikan pertumbuhan double digit hingga akhir tahun ini," ujarnya dalam public expose di Jakarta, Selasa.
Selama semester I 2023, DCII membukukan pendapatan yang meningkat 38,12 persen year on year (yoy) menjadi Rp632,8 miliar, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp458,16 miliar.
Perseroan pun mencetak laba bersih yang meningkat 69,38 persen (yoy) menjadi Rp242,2 miliar pada semester I 2023, dari sebelumnya sebesar Rp143 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Selain bertumbuh 38 persen dari sisi pendapatan, EBITDA meningkat 39 persen, serta laba bersih turut meningkat 69 persen, jika dibandingkan dengan semester I 2022. Kinerja ini merupakan hasil dari implementasi inisiatif strategis dan efisiensi operasional yang telah dijalankan," ujar Evelyn.
Selama 2023, ia menyebut fokus utama perseroan untuk tetap memenuhi permintaan pasar layanan pusat data yang terus meningkat dengan melanjutkan proyek ekspansi platform DCI, dengan mengoperasikan enam gedung pusat data berstandar global berkapasitas 82 megawatt (MW).
Sejak beroperasi pada 2013, Evelyn menjelaskan perseroan mempertahankan tingkat ketersediaan layanan pada level 100 persen, artinya tidak terdapat insiden downtime di seluruh fasilitas pusat data yang dioperasikan oleh DCI.
Sehingga, lanjutnya, keberhasilan tersebut menjadikan perseroan sebagai penyedia layanan pusat data pertama di Asia Tenggara yang berhasil meraih Tier-IV Certification of Operational Sustainability (TCOS) dengan predikat Gold dari Uptime Institute.
Selain itu, perseroan juga mendapatkan pengakuan pada tingkat regional sebagai Indonesia Data Center Services Provider of the Year oleh Frost & Sullivan selama empat tahun berturut-turut.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: