Seluruh peserta latihan gabungan akbar empat tahunan ini akan melaksanakan skenario penyerbuan, perebutan, dan pendudukan wilayah Tanah Air yang diilustrasikan telah dikuasai kekuatan asing. Bukan itu saja, juga akan dilakukan skenario penarikan pasukan jika keadaan tidak menguntungkan, untuk meminimalisasi kerugian personel dan material.
Latihan Gabungan TNI 2013 dibuka secara resmi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di apron Skuadron Udara 2 TNI AU, Pangkala Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin. Sejumlah pimpinan puncak dari seluruh matra TNI hadir, berikut para komandan dan panglima unsur.
Menurut Suhartono, selain belasan ribu personel TNI, latihan akbar gabungan ini juga akan melibatkan berbagai tipe dan jenis alat transportasi, tempur di laut, udara, dan darat, serta sistem lain kesenjataan lama dan baru TNI.
Dari unsur laut, akan dikerahkan 36 kapal perang berbagai jenis dan tipe, termasuk kapal selam tipe U-209 KRI Cakra/402. serta beberapa tipe lain kapal pendarat pasukan. Korps Marinir TNI AL sebagai unsur pendarat dan pendudukan wilayah, mengerahkan 17 tank BMP-3F, 33 arsenal BTR-50, enam kapal K-61, dua unit peluncur peluru kendali bergerak RP-70 Grad, tujuh unit LVT-7A1, dua unit BVP-2.
Masih didukung tiga pesawat transport ringan-intai udara NC-212 Aviocar, dan lima helikopter Bell B-412.
Sedangkan TNI AU mengerahkan lima Sukhoi Su-27/30 Flanker, 10 Hawk 109 dan 209, lima F-16 Fighting Falcon, 11 pesawat transport berat C-130 Hercules, dua pesawat intai/peringatan dini/pengendali operasi Boeing B-737 RC, dua pesawat transport ringan NC-212 Aviocar, dua pesawat transport sedang CN-235, satu CN-235 MPA, dua helikopter NAS-330 dan AS-330 dan empat helikopter EC-120 Colibri.
"Kemampuan interoperabilitas dalam operasi gabungan sebagai pengembangan pemikiran strategi militer modern, telah menjadi salah satu kata kunci guna memperbesar momentum suatu operasi TNI. Baik pada perspektif strategis operasional maupun taktis," ucap Suhartono.
(S037/C004)