Disbudparekraf Sumut dorong wilayah potensial jadi desa wisata
21 Agustus 2023 20:10 WIB
Arsip foto - Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara Zumri Sulthony saat berbincang dengan ANTARA di kantornya, Medan. ANTARA/Michael Siahaan.
Medan (ANTARA) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara mendorong wilayah-wilayah potensial di wilayahnya untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
"Kami selalu mendorong itu setiap tahunnya. Bahkan, beberapa tahun terakhir kami mengalokasikan anggaran untuk mendukung pengembangan desa wisata," ujar Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony kepada ANTARA di Medan, Senin.
Zumri menegaskan, faktor utama yang menentukan sebuah desa menjadi desa wisata adalah masyarakat di dalamnya.
Masyarakat, dia melanjutkan, harus aktif menggali potensi daerahnya agar dapat menarik perhatian wisatawan.
"Jadi, bukan 'top down' (dari pemerintah ke masyarakat-red) tetapi 'bottom up' (dari masyarakat ke pemerintah). Bergeraknya masyarakat nantinya menciptakan 'multiplier effect' (dampak berganda-red)," kata Zumri.
Ketika potensi di suatu desa dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, Zumri menambahkan, pemerintah kabupaten akan melihat lalu menentukan apakah desa itu layak dijadikan desa wisata atau tidak.
Dia menyebut, keputusan penetapan status desa wisata ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.
"Desa wisata harus memenuhi kriteria dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Nanti ditentukan terlebih dahulu apakah masuk dalam desa wisata rintisan atau berkembang," tutur Zumri.
Pemerintah provinsi, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumut, nantinya akan terlibat dalam peningkatan kualitas desa wisata tersebut ketika statusnya desa wisata berkembang.
Disbudparekraf Sumut akan mengalirkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, baik itu sarana maupun prasarana.
"Kami pun rutin memberikan pelatihan seperti untuk SDM di desa wisata, digitalisasi dan promosi," ujar Zumri.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memasukkan tiga desa sebagai salah satu dari 75 desa wisata terbaik pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Ketiga desa itu adalah Desa Wisata Hariara Pohan, Kabupaten Samosir, Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang di Kabupaten Langkat dan Desa Wisata Kampoeng Lama di Kabupaten Deli Serdang.
Prestasi itu membuat desa-desa tersebut mendapatkan bantuan berupa laptop dan "printer" dari Menparekraf Sandiaga Uno.
"Harapannya melalui bantuan ini bisa memicu kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja lebih luas ke depan," kata Sandiaga.
"Kami selalu mendorong itu setiap tahunnya. Bahkan, beberapa tahun terakhir kami mengalokasikan anggaran untuk mendukung pengembangan desa wisata," ujar Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony kepada ANTARA di Medan, Senin.
Zumri menegaskan, faktor utama yang menentukan sebuah desa menjadi desa wisata adalah masyarakat di dalamnya.
Masyarakat, dia melanjutkan, harus aktif menggali potensi daerahnya agar dapat menarik perhatian wisatawan.
"Jadi, bukan 'top down' (dari pemerintah ke masyarakat-red) tetapi 'bottom up' (dari masyarakat ke pemerintah). Bergeraknya masyarakat nantinya menciptakan 'multiplier effect' (dampak berganda-red)," kata Zumri.
Ketika potensi di suatu desa dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, Zumri menambahkan, pemerintah kabupaten akan melihat lalu menentukan apakah desa itu layak dijadikan desa wisata atau tidak.
Dia menyebut, keputusan penetapan status desa wisata ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.
"Desa wisata harus memenuhi kriteria dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Nanti ditentukan terlebih dahulu apakah masuk dalam desa wisata rintisan atau berkembang," tutur Zumri.
Pemerintah provinsi, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumut, nantinya akan terlibat dalam peningkatan kualitas desa wisata tersebut ketika statusnya desa wisata berkembang.
Disbudparekraf Sumut akan mengalirkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur, baik itu sarana maupun prasarana.
"Kami pun rutin memberikan pelatihan seperti untuk SDM di desa wisata, digitalisasi dan promosi," ujar Zumri.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memasukkan tiga desa sebagai salah satu dari 75 desa wisata terbaik pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Ketiga desa itu adalah Desa Wisata Hariara Pohan, Kabupaten Samosir, Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang di Kabupaten Langkat dan Desa Wisata Kampoeng Lama di Kabupaten Deli Serdang.
Prestasi itu membuat desa-desa tersebut mendapatkan bantuan berupa laptop dan "printer" dari Menparekraf Sandiaga Uno.
"Harapannya melalui bantuan ini bisa memicu kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja lebih luas ke depan," kata Sandiaga.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: