Khartoum (ANTARA News) - Sudan melarang pasukan penjaga perdamaian internasional memasuki Darfur barat di mana sedikitnya 50.000 orang menyelamatkan diri dari kekerasan etnik, kata misi PBB seperti dikutip AFP, Minggu.

Insiden itu adalah yang terakhir dari serangkaian pembatasan akses yang diungkapkan Misi PBB-Uni Afrika di Darfur (UNAMID).

"Misi tidak berada dalam posisi memberikan keterangan terinci mengenai keadaan di daerah Umm Dukhun karena patroli pemeriksaan UNAMID, yang berusaha memperoleh akses pada 10 dan 11 April, tidak diizinkan melakukan hal itu oleh pemerintah Sudan," kata juru bicara UNAMID Aicha Elbasri.

Sedikitnya 18 orang tewas dalam bentrok antara kelompok-kelompok suku Misseriya dan Salamat di daerah yang berbatasan dengan Chad, kata seorang ketua suku kepada AFP pekan lalu.

Sabtu di New York, deputi juru bicara PBB Eduardo del Buey mengatakan, "50.000 orang dalam sepekan terakhir saja" telah menyeberangi perbatasan menuju Chad karena konflik antarsuku.

Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon mengatakan UNAMID terus mendesak pihak berwenang agar memberi mereka kebebasan gerak tanpa halangan di wilayah Darfur, sesuai dengan perjanjian status pasukan.

(M014)