Kunjungan Presiden Jokowi ke Kenya hasilkan kerja sama konkret
21 Agustus 2023 18:42 WIB
Presiden Joko Widodo dalam acara penyambutan kenegaraan Presiden Republik Kenya William Ruto yang digelar di State House di Nairobi, Republik Kenya, pada Senin, (21/8/2023). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden-Laily Rachev/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Kenya menghasilkan sejumlah kerja sama konkret di bidang ekonomi.
Dalam pertemuan dengan Presiden Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Senin, Presiden Jokowi membahas peningkatan perdagangan kedua negara yang mencapai 507 juta dolar AS (sekitar Rp7,8 triliun) pada 2022 dan menyebut bahwa perdagangan bilateral perlu diperluas dengan penjajakan berbagai peluang lainnya.
“Indonesia dapat menjadi pintu masuk ke Kenya, ke ASEAN, dan Kenya dapat menjadi pintu masuk Indonesia ke Sub-Sahara Afrika. Untuk itu, saya mendorong pembentukan perjanjian perdagangan preferensial, sesegera mungkin,” kata Jokowi ketika menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Kenya, yang disiarkan secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia ingin meningkatkan investasi di Kenya, terutama di sektor energi, sehingga dia meminta dukungan agar investasi PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan Kenya Geothermal Development Company senilai 1,5 miliar dolar AS (hampir Rp23 triliun) serta Guma Group dapat segera terealisasi.
Jokowi berharap kerja sama tersebut bisa diperluas di bidang energi baru terbarukan dan menegaskan pentingnya dibentuk perjanjian investasi bilateral di antara kedua negara.
Presiden mencatat kerja sama antara badan pengawas obat dan makanan kedua negara serta antara Biofarma dan Biofac dengan Generics Africa Ltd terkait vaksin dan produk farmasi.
“Saya juga telah menyampaikan komitmen Indonesia melalui Indonesian Aid untuk Kenya di bidang kesehatan, ketahanan pangan, penanganan bencana. Dan ke depan ini akan terus ditingkatkan, khususnya untuk sektor yang menjadi prioritas Kenya,” tutur Jokowi.
Kenya menjadi negara pertama di Afrika yang dikunjungi oleh Presiden Jokowi, dalam kunjungan kerja pertamanya ke benua tersebut. Setelah Kenya, Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
Dalam pertemuan dengan Presiden Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Senin, Presiden Jokowi membahas peningkatan perdagangan kedua negara yang mencapai 507 juta dolar AS (sekitar Rp7,8 triliun) pada 2022 dan menyebut bahwa perdagangan bilateral perlu diperluas dengan penjajakan berbagai peluang lainnya.
“Indonesia dapat menjadi pintu masuk ke Kenya, ke ASEAN, dan Kenya dapat menjadi pintu masuk Indonesia ke Sub-Sahara Afrika. Untuk itu, saya mendorong pembentukan perjanjian perdagangan preferensial, sesegera mungkin,” kata Jokowi ketika menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Kenya, yang disiarkan secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia ingin meningkatkan investasi di Kenya, terutama di sektor energi, sehingga dia meminta dukungan agar investasi PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan Kenya Geothermal Development Company senilai 1,5 miliar dolar AS (hampir Rp23 triliun) serta Guma Group dapat segera terealisasi.
Jokowi berharap kerja sama tersebut bisa diperluas di bidang energi baru terbarukan dan menegaskan pentingnya dibentuk perjanjian investasi bilateral di antara kedua negara.
Presiden mencatat kerja sama antara badan pengawas obat dan makanan kedua negara serta antara Biofarma dan Biofac dengan Generics Africa Ltd terkait vaksin dan produk farmasi.
“Saya juga telah menyampaikan komitmen Indonesia melalui Indonesian Aid untuk Kenya di bidang kesehatan, ketahanan pangan, penanganan bencana. Dan ke depan ini akan terus ditingkatkan, khususnya untuk sektor yang menjadi prioritas Kenya,” tutur Jokowi.
Kenya menjadi negara pertama di Afrika yang dikunjungi oleh Presiden Jokowi, dalam kunjungan kerja pertamanya ke benua tersebut. Setelah Kenya, Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: