Kominfo: "Indonesia Spice Up the World" tunjukkan keragaman kuliner
21 Agustus 2023 18:07 WIB
Petugas menyajikan makanan khas Indonesia di stan kegiatan Indonesia Spice Up The World di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (17/8/2022). Kegiatan lintas kementerian/lembaga dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan dan meningkatkan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan serta rempah khas Indonesia kepada dunia. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Tarakan (ANTARA) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) dilakukan untuk mempromosikan kuliner Indonesia, serta mengangkat produk rempah dan bumbu masakan merek lokal Indonesia.
Menurut Usman, program yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu akan dapat meningkatkan pariwisata dan UMKM Indonesia.
“Karena kuliner juga diproduksi UMKM, baik untuk oleh-oleh maupun untuk makan di tempat. Saya kira ini justru akan menunjukkan keragaman kuliner Indonesia,” ujar Usman kepada ANTARA di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin.
ISUTW merupakan program kolaboratif semua pemangku kepentingan dalam mengangkat popularitas kekayaan rempah dan bumbu masak Indonesia.
Program tersebut dilatarbelakangi oleh meredupnya ketenaran bumbu masakan Indonesia dibandingkan bumbu masakan oriental, Thailand, dan Vietnam.
Padahal, perhatian warga dunia terhadap cita rasa kuliner Indonesia terus meningkat. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya liputan media asing tentang keunggulan keragaman dan kelezatan olahan pangan Indonesia mulai dari rendang, pisang goreng hingga rawon.
“Program ini selain jadi branding Indonesia, juga akan meningkatkan pariwisata dan juga meningkatkan pembelian UMKM kita yang memproduksi kuliner,” kata Usman
ISUTW dirancang pemerintah sebagai strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masak Indonesia di mancanegara, termasuk untuk mengembangkan jaringan restoran Indonesia di luar negeri.
Program tersebut juga masuk dalam Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia Aja (BBWI). Kebijakan itu ditujukan untuk menyasar potensi pariwisata di dalam negeri yang masih sangat besar.
Usman menyebut, Kominfo juga turut mendukung program ISUTW lewat kegiatan promosi, termasuk promosi di luar negeri.
“Kami terus mempromosikan Wonderful Indonesia. Sebagai pilar komunikasi, di luar negeri, kita memanfaatkan event internasional yang berlangsung di Indonesia. Misalnya ketika KTT ASEAN di Labuan Bajo, kita beriklan di TV-TV negara ASEAN, di situ kita promosikan Labuan Bajo,” ujar Usman.
Begitu pula ketika nanti puncak KTT ASEAN di Jakarta, Kominfo juga akan mempromosikan ibu kota ke seluruh dunia.
“Peran Kominfo pasti tidak jauh-jauh dari komunikasi publik,” kata Usman.
Baca juga: Akses pembiayaan jadi hal krusial bagi bisnis kuliner di luar negeri
Baca juga: Kemenparekraf promosikan rempah-rempah Indonesia di Paris
Baca juga: KBRI dukung program "Indonesia Spice Up the World!" di resto Beijing
Menurut Usman, program yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu akan dapat meningkatkan pariwisata dan UMKM Indonesia.
“Karena kuliner juga diproduksi UMKM, baik untuk oleh-oleh maupun untuk makan di tempat. Saya kira ini justru akan menunjukkan keragaman kuliner Indonesia,” ujar Usman kepada ANTARA di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin.
ISUTW merupakan program kolaboratif semua pemangku kepentingan dalam mengangkat popularitas kekayaan rempah dan bumbu masak Indonesia.
Program tersebut dilatarbelakangi oleh meredupnya ketenaran bumbu masakan Indonesia dibandingkan bumbu masakan oriental, Thailand, dan Vietnam.
Padahal, perhatian warga dunia terhadap cita rasa kuliner Indonesia terus meningkat. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya liputan media asing tentang keunggulan keragaman dan kelezatan olahan pangan Indonesia mulai dari rendang, pisang goreng hingga rawon.
“Program ini selain jadi branding Indonesia, juga akan meningkatkan pariwisata dan juga meningkatkan pembelian UMKM kita yang memproduksi kuliner,” kata Usman
ISUTW dirancang pemerintah sebagai strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masak Indonesia di mancanegara, termasuk untuk mengembangkan jaringan restoran Indonesia di luar negeri.
Program tersebut juga masuk dalam Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia Aja (BBWI). Kebijakan itu ditujukan untuk menyasar potensi pariwisata di dalam negeri yang masih sangat besar.
Usman menyebut, Kominfo juga turut mendukung program ISUTW lewat kegiatan promosi, termasuk promosi di luar negeri.
“Kami terus mempromosikan Wonderful Indonesia. Sebagai pilar komunikasi, di luar negeri, kita memanfaatkan event internasional yang berlangsung di Indonesia. Misalnya ketika KTT ASEAN di Labuan Bajo, kita beriklan di TV-TV negara ASEAN, di situ kita promosikan Labuan Bajo,” ujar Usman.
Begitu pula ketika nanti puncak KTT ASEAN di Jakarta, Kominfo juga akan mempromosikan ibu kota ke seluruh dunia.
“Peran Kominfo pasti tidak jauh-jauh dari komunikasi publik,” kata Usman.
Baca juga: Akses pembiayaan jadi hal krusial bagi bisnis kuliner di luar negeri
Baca juga: Kemenparekraf promosikan rempah-rempah Indonesia di Paris
Baca juga: KBRI dukung program "Indonesia Spice Up the World!" di resto Beijing
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: